Jepara, Infojateng.id – Sebagai upaya pemerataan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jepara, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menjalankan program tilik desa. Kali ini program tersebut dilaksanakan di Desa Somosari dan Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Rabu (1/2/2023).
Turut mendampingi para pimpinan perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara.
“Program tilik desa ini bertujuan untuk memastikan program pemerintah dan mendengar aspirasi masyarakat desa sebagai masukan untuk kami dalam membuat kebijakan,” kata Edy.
Dalam kunjungan ke Desa Somosari, Edy mengecek sejumlah infrastruktur seperti jembatan dan jalan. Didapati bahwa di jembatan mosari terdapat kerusakan berupa pondasi yang mulai tergerus air sungai serta pinggir jalan depan SD Negeri 2 Somosari yang longsor.
“Nanti PUPR cek dulu, apabila perlu diperbaiki langsung perbaiki. Kita usahakan di tahun 2023,” tegasnya.
Mendengar keluhan warga mengenai kelangkaan pupuk, Edy menawarkan solusi berupa penggunaan pupuk organik secara bertahap sehingga petani tidak ketergantungan pada pupuk organik.
“Saya minta kepada dinas pertanian didampingi asisten II untuk mengajak petani belajar menggunakan pupuk organik secara efektif,” tuturnya.
Terkait penanganan stunting, lanjut dia, Kecamatan Batealit merupakan yang terbaik se-Kabupaten Jepara. Dari dua desa yang dikunjungi, terdapat masing-masing 3 anak penderita stunting. Secara presentase jumlah anak penderita stunting di Kecamatan Batealit hanya berkisar 4%.
“Nanti kita buat lomba penanganan stunting antar desa. Ini belum ada di Indonesia lho, mungkin ini wangsit setelah saya berkunjung ke watu bobot,” ucapnya.
Lebih lanjut, Edy tertarik mengembangkan wisata situs sejarah watu bobot. Di area situs tersebut terdapat mata air yang berpotensi untuk dikembangkan. Edy juga mendorong pengembangan wisata lainnya di Kecamatan Batealit untuk meningkatkan perekonomian warga.
Dirinya juga meminta Diskominfo untuk mengembangkan aplikasi Perwujudan Satu Data Indonesia (Persada) agar data di tiap desa selalu di update secara realtime.
“Harapannya data tersebut menjadi rujukan Pemkab untuk mengambil suatu keputusan dan kebijakan,” pungkasnya. (eko/redaksi)