Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Jantung Sehabis Olahraga

infojateng.id - 16 Maret 2023
Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Jantung Sehabis Olahraga
Perawat dari RSUP Dr Kariadi Subiyanto mempraktikkan cara bagaimana melakukan pertolongan pertama yang dilakukan untuk orang-orang yang mengalami henti jantung. (Foto: Diskominfo Jateng) - (infojateng.id)
|
Editor

SemarangInfojateng.id –  Orang yang berisiko terkena serangan jantung saat berolahraga umumnya memang sudah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah sebelumnya.

Menurut sejumlah penelitian, olahraga rutin bisa menguatkan jantung dan menurunkan risiko masalah kardiovaskuler. Tapi olahraga berlebihan justru akan meningkatkan risiko serangan jantung dan henti jantung mendadak.

Olahraga adalah salah satu cara mencegah berbagai macam penyakit jantung. Tapi olahraga ada aturannya. Orang tidak bisa sembarangan berolahraga, terutama bila ada kondisi medis tertentu yang bisa terpicu akibat aktivitas olahraga yang dilakukan.

Menyadari hal tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja dengan tema “Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar dalam Kehidupan Sehari-hari”, Rabu (15/3/2023).

Ketua DWP Jateng Indah Sumarno menyampaikan, bantuan hidup dasar sangatlah penting diketahui dan dipahami, sebagai suatu tindakan medik dalam mengatasi kedaruratan/ kegawatan jantung yang tak hanya dijalankan oleh setiap tenaga medik, paramedik.

Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan oleh setiap warga, dalam melakukan tindakan dasar untuk membantu orang lain.

“Sosialisasi bantuan hidup dasar sangat tepat diketahui dan dipahami, tak hanya tenaga kesehatan tapi juga masyarakat luas, sebagai referensi untuk membantu orang lain yang mengalami kegawatan jantung. Karena, banyak teman-teman kita yang mengalami serangan jantung mendadak, dalam posisi berolahraga,” ujar Indah.

Indah berharap, melalui sosialisasi tersebut, setidaknya pengurus maupun anggota DWP yang hadir, dapat menguasai hal dasar yang dapat dilakukan dalam kondisi darurat, salah satunya penanganan pertama serangan jantung. Yang lebih penting lagi, bagaimana mencegah agar hal itu tidak terjadi.

Perawat dari RSUP Dr Kariadi Subiyanto menyampaikan, serangan jantung mendadak ketika berolahraga terjadi karena olahraga terlalu diforsir, di mana hormon adrenalin yang dilepaskan sangat cepat dan masuk ke pembuluh darah.

Akibatnya, lanjut dia, jantung akan terhenti karena darah tidak bisa didistribusikan.

Oleh karena itu, Subiyanto menyarankan agar berolahraga sesuai kemampuan diri. Terlebih untuk usia 50 tahun ke atas, yang dianjurkan berolahraga jogging dan menghindari olahraga yang berat.

Selain itu sebelum berolahraga, jangan lupa pemanasan untuk melepaskan hormon adrenalin, dan melakukan relaksasi agar tidak terjadi penyempitan pembuluh darah mendadak.

“Serangan jantung saat olahraga terjadi ketika olahraga terlalu diforsir,” imbuhnya.

Subiyanto mempraktikkan cara bagaimana melakukan pertolongan pertama yang dilakukan untuk orang-orang yang mengalami henti jantung, atau disebut Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Yaitu, pertama, 3A yaitu aman diri, aman pasien/ korban, dan aman lingkungan. Patikan situasi aman untuk korban, penolong, dan lingkungan. Telentangkan badan korban.

Kedua, periksa respon korban dengan memanggil dan menepuk bahu korban dengan gentle atau lembut. Ketiga, panggil bantuan dengan meminta tolong/ bantuan orang lain dengan melambai dan berteriak tolong, atau jika tidak ada orang, panggil ambulans 119.

Dan Keempat, cek nadi leher atau pergelangan tangan dengan dua jari kurang dari 10 detik. Jika tidak ada detak nadi dan nafas, lakukan pijat jantung dengan memberikan 30 kali kompresi pada korban yang mengalami henti jantung dan henti nafas, diikuti dua kali bantuan nafas.

Kemudian, lanjutnya, telentangkan korban  di atas permukaan yang keras dan datar, Penolong berlutut di samping kanan korban dan letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada dengan telapak tangan di tumpuk dengan jari ditautkan (Posisi tangan pada lower half of sternum).

“Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan nafas 30:2, Lakukan kompresi dengan kedalaman 5-6 cm ke dalam dada dengan kepatan 100 kali/menit, dan dilakukan selama 5 siklus,” paparnya.

Untuk membuka jalan nafas, imbuh Subiyanto, bisa dengan head tilt, chin lift atau jaw thrust, lalu memberi nafas buatan dengan menggunakan barrier mouth to mouth atau ambubag.

Dia menambahkan, untuk memberi nafas buatan dari mulut ke mulut, pastikan korban dan penolong tidak mempunyai penyakit menular. Jika ragu, sebaiknya tidak memberikan pernafasan buatan lewat mulut.

Subiyanto menyampaikan, ilmu tentang bantuan hidup dasar ini sangat penting, mengingat serangan jantung susah ditebak kapan terjadinya, namun tanda-tandanya bisa diketahui.

Apabila badan terasa tidak nyaman seperti pusing ataupun sesak, sebaiknya tidak diforsir untuk berolahraga ataupun melakukan aktivitas yang berat dan melelahkan.

Dia menyarankan agar rajin melakukan relaksasi dan positif thinking, agar hormon serotonin atau hormon bahagia, optimal meningkat.

“Sehingga kita terhindar dari stres, yang dapat memicu serangan jantung,” tandas Subiyanto. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Lahan Kritis Jateng Susut 75 Ribu Hektare, Sekda Tegaskan Perhutanan Sosial Bukan Sekadar Bagi Lahan

Lahan Kritis Jateng Susut 75 Ribu Hektare, Sekda Tegaskan Perhutanan Sosial Bukan Sekadar Bagi Lahan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Lora-Lari Gelar Lari Lintas Alam dan Kemah di Jepara, Hadiah Jutaan Rupiah

Lora-Lari Gelar Lari Lintas Alam dan Kemah di Jepara, Hadiah Jutaan Rupiah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Olahraga
Produsen Batik Terbesar Nasional, Wagub Jateng Dorong UMKM Go Global

Produsen Batik Terbesar Nasional, Wagub Jateng Dorong UMKM Go Global

Info Jateng   Pemerintahan
Sekda Jateng Dampingi Menhub Tinjau Rel Banjir dan Lokasi Dry Port

Sekda Jateng Dampingi Menhub Tinjau Rel Banjir dan Lokasi Dry Port

Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Dua Inovasi Jateng Borong Penghargaan Nasional

Dua Inovasi Jateng Borong Penghargaan Nasional

Info Jateng
Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Seni & Budaya
Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Wisata
Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Close Ads X