Demak, Infojateng.id – Bupati Demak Eisti’anah mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) sebagai momen instropeksi diri, baik dari sisi pemerintahan, orang tua maupun insan dewasa.
Hal tersebut diungkapkan pada kegiatan peringatan HAN ke-39 Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Demak yang bertajuk “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” di Pendopo Satya Bhakti Praja, Kamis (27/7/2023).
Turut hadir Sekda Demak Akhmad Sugiharto, Kepala Dinsos P2PA Demak Eko Pringgolaksito, Kepala Dindikbud Demak Haris Wahyudi Ridwan, Ketua APINDO Demak MH. Ilyas beserta jajaran pengurus, Forum Anak Provinsi Jateng, dan Demak.
Bupati Eisti’anah mengatakan, peringatan Hari Anak bukan hanya tentang merayakan kepolosan dan kebahagiaan anak-anak, tetapi juga mengingatkan tentang tanggung jawab bersama untuk memberikan perlindungan, pendidikan, dan kesempatan yang setara bagi mereka yakni anak-anak.
“Ingat, anak-anak adalah harta yang paling berharga. Kualitas anak-anak ini akan menentukan kemajuan suatu daerah,” ujar Eisti’anah.
Oleh karena itu, dia menegaskan, semua pihak harus bersatu dan memastikan mereka tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, sehat dan mendukung.
“Mari bergerak bersama mewujudkan anak di Kabupaten Demak yang tidak hanya cerdas dan berkualitas, namun juga menjadi sosok pemberani. Berani mengemukakan pendapat, berani speak up ketika ada berbagai bentuk kekerasan, perkawinan anak, maupun perlakuan salah lainnya,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinsos Kabupaten, Demak Eko Pringgolaksito selaku panitia penyelenggara mengatakan, Pemkab Demak telah mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak pada Sabtu 22 Juli 2023 lalu.
“Kami ingin mengejar Kota Semarang yang sudah kategori Utama agak berat, membutuhkan sinergitas semua pihak,” kata Eko.
Pihaknya juga menyebut, tujuan pelaksanaan HAN adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, pengelolaan hak anak sebagai generasi penerus bangsa, generasi yang cerdas, unggul, berkarakter dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat.
“Tujuan khususnya adalah peningkatan peran sebagai pelapor dan pelopor, jika terdapat kekerasan di lingkungannya agar bisa menjadi pelapor guna menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak,” tandasnya. (eko/redaksi)