Ungaran, Infojateng.id – Sebanyak tiga kepala desa dari Kabupaten Semarang menjadi bagian dari wakil Provinsi Jawa Tengah mengikuti penilaian Paralegal Justice Award (PJA) tingkat nasional.
Penilaian PJA kala itu diselenggarakan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan HAM 2024.
Ketiganya adalah Kharisma Teguh Pribadi (Kades Jatirejo, Suruh), Heru Susanto (Kades Kemambang, Banyubiru) dan Sunyana (Kades Bedono, Jambu).
Demiakian disampaikan Kepala Bidang Hukum Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Deni Kristiawan saat acara pembekalan peserta PJA Nasional 2024, di Gedung Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang, Senin (27/5/2024) siang.
“Delapan wakil Jawa Tengah, Kabupaten Semarang menyumbang wakil terbanyak. Lainnya dari Brebes dua wakil, sedangkan Wonosobo, Magelang, dan Salatiga satu wakil,” terang Deni.
Menurutnya, pada tahap awal, ada 28 kades/lurah yang mengikuti seleksi di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Hasilnya, lanjut dia, Pemprov Jateng mengusulkan 24 peserta ke panitia pusat, namun hanya disetujui delapan peserta dan dinyatakan lolos ke tingkat nasional.
Dijelaskan, PJA merupakan penghargaan kepada kades dalam menyelesaikan berbagai persoalan dengan kepastian hukum di wilayahnya.
Sehingga, menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada desa, yang berdampak positif, termasuk adanya minat investor menanamkan modalnya di desa.
“Sehingga potensi desa dapat dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga, dengan adanya kepastian hukum,” terangnya.
Sementara Wakil Bupati Semarang Basari mengajak para kades yang telah lolos seleksi tingkat nasional, untuk mengikuti berbagai program inisiatif pengembangan kompetensi, yang dilakukan BPHN di Jakarta dengan baik.
Selain untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, juga untuk bersaing menjadi yang terbaik dan mendapat penghargaan Paralegal Justice Award 2024.
“Penghargaan PJA diberikan kepada kades/lurah yang telah bertindak sebagai juru damai dan menumbuhkan investasi. Keluarkan seluruh potensi terbaik (untuk menang),” tegas Basari. (eko/redaksi)
