Semarang, infojateng.id – Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada progam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan gelombang 1 tahun 2024 Universitas PGRI Semarang menggelar pelatihan mengolah sampah kepada puluhan siswa sekolah dasar.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 54 siswa dari kelas V itu berlangsung di SD N Palebon 02 Kecamatan Pedurungan Tengah, Kota Semarang, Senin (19/8/2024).
Ketua Projek Kepemimpinan Luky Ahmal F mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Projek Kepemimpinan. Ia menjelaskan, dalam progam tersebut terdiri atas beberapa kegiatan dengan tema “Rumah Hijau”. Mulai dari sosialisasi, pelatihan membuat pupuk hingga penanaman pohon bersama.
“Kegiatan peduli lingkungan dalam program “Rumah Hijau” ini kami laksanakan dengan cara yang sistematis dan berkelanjutan,” kata Luky Ahmal.

Siswa SD N Palebon 02 Kecamatan Pedurungan Tengah, Kota Semarang menunjukkan hasil karya hasil pengolahan sampah, Senin (19/8/2024).
Luky menjelasakan, pertama, mahasiswa PPG Prajabatan melakukan sosialisasi kepada siswa kelas 5 SDN Palebon 02. Dari sosialisasi tersebut, siswa diharapkan mengetahui akibat dari banyaknya sampah di lingkungan sekitar mereka. Selain itu, siswa juga mendapat wawasan bahwa sampah bisa kembali dikelola sesuai dengan jenisnya.
“Setelah sosialisasi, kami mengajak siswa untuk berlatih mengolah sampah. Sampah organik dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik diolah menjadi kerajinan seperti gantungan kunci dan hiasan dinding yang tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi tetapi juga memiliki nilai guna,” urainya.
Selain itu, program ini juga melibatkan penanaman pohon sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas udara dan memperbaiki ekosistem, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari. Melalui pendekatan holistik ini, “Rumah Hijau” berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif sampah dan memperkuat kesadaran peserta didik terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Semoga dengan adanya kegiatan “Rumah Hijau” ini dapat membentuk kesadaran dan kebiasaan yang positif pada diri siswa sejak dini dalam mengelola sampah supaya tercipta lingkungan yg bersih, indah, dan asri,” harapnya.(redaksi/lut)