PATI – Ikan lele hasil produk budidaya di Desa Dukutalit, Kecamatan Juwana memiliki kualitas yang baik. Bahkan ikan lele disana kini sudah dilirik para pecinta ikan konsumsi dari luar daerah.
Terbukti permintaan ikan lele di desa itu tak hanya datang dari Kecamatan Juwana saja. Namun banyak juga yang datang dari berbagai daerah tetangga. Mulai dari Kabupaten Kudus, Grobogan, Demak hingga Semarang.
“Permintaannya cukup tinggi yang datang dari luar daerah,”terangnya.
Sekarang ini sendiri para peternak di desanya mampu menghasilkan sekitar dua hingga ton ikan lele setiap minggunya. Jumlah itu bisa bertambah hingga hampir dua kali lipat saat musim panen. Kadang kalau panen raya memang bisa sampei 5 ton per minggunya,”terangnya.
Jumlah sebanyak itu dikatakannya memang dipasok dari sekitar 12 hektare lahan tambak lele yang telah ada di sana. Dari belasan hectare itu kini telah ada sedikitnya 37 orang yang melakukan budidaya.
“Pihak desa sebenarnya telah menyiapkan lahan untuk dapat digunakan membudidayakan ikan lele lantaran melihat prospek yang begitu baik. Desa sebenarnya sudah menyiapkan lahan sekitar lima hectare untuk itu. Namun rencana itu terpaksa ditunda lantaran anggarannya difokuskan untuk penanganan Covid-19 terlebih dahulu,”ujarnya.
Saat ini untuk harga ikan lele di Desa Dukutalit terbilang cukup stabil. Yakni dikisaran Rp 17 ribu untuk setiap satu kilonya. Dikatakannya, mayoritas warganya diketahui merupakan petambak serta pemindang ikan. Untuk budidaya tambak, selain lele memang diakuinya ada pula yang mencoba menggeluti tambak udang maupun bandeng. “Namun yang lebih banyak memang tambak lele,”ujarnya.(IJB)