Pati, Infojateng.id – Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, kembali mencuri perhatian dengan gaya khasnya, “songkoan miring”, saat melakukan kunjungan atau sowan ke Kiai Muad Thohir, pengasuh Pondok Pesantren Atthohiriyah, Kajen, Margoyoso, Pati. Gaya songkok miring ini menjadi ciri khas penampilannya yang menunjukkan sikap santai namun tetap menghargai tradisi.
Dalam kunjungannya ke Ponpes Atthohiriyah, Ahmad Luthfi disambut hangat oleh Kiai Muad Thohir dan para santri. Gaya songkoan miring yang ia kenakan menambah keakraban dalam pertemuan tersebut. Selain bersilaturahmi, kunjungan ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada ulama setempat sekaligus bagian dari upayanya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat pesantren dan tokoh agama di wilayah Jawa Tengah.
“Kiai Muad Thohir adalah sosok yang sangat dihormati, khususnya di kalangan masyarakat pesantren, dan restu beliau sangat berarti bagi langkah saya ke depan,” ujarnya, Senin (14/10/2024)
Songkok miring yang dikenakan Ahmad Luthfi bukan sekadar simbol fashion, melainkan juga mencerminkan kepribadiannya yang dekat dengan masyarakat. Dengan gaya yang tidak terlalu formal namun tetap sopan, Ahmad Luthfi berupaya menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang siap mendengarkan dan bekerja bersama rakyat, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama yang kuat di Jawa Tengah.
Kehadirannya di Pondok Pesantren Atthohiriyah bukan kali pertama, sebab semasa Ahmad Luthfi menjabat sebagai Kapolda Jateng, yang bersangkutan juga pernah sowan ke kediaman Kiai Muad. Hal ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara kalangan pesantren dengan calon pemimpin daerah.
Ahmad Luthfi sendiri berharap dukungan dari kalangan ulama untuk menyukseskan visi dan misinya dalam membangun Jawa Tengah yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Selain Lutfi, dua tokoh penting lainnya, yaitu calon Bupati Pati, Sudewo, dan Budiono, juga hadir dalam kunjungan tersebut. Mereka turut serta dalam agenda silaturahmi ini, memperkuat ikatan antara dunia politik dan agama di wilayah Jawa Tengah
Sementara itu, Kiai Muad Thohir menjelaskan bahwa kedatangan Luthfi hanya untuk meminta doa kepadanya, dan menceritakan bahwa Luthfi siap menerima konsekuensi sebagai seorang pemimpin. “Saya tidak layak untuk memberikan pesan, saya hanya memberikan doa. Kedekatan saya dengan Luthfi sudah sejak lama. Saya cuma berpesan agar bisa nguwongke uwong (menghargai orang lain),” tuturnya. (edy/redaksi)