Sepanjang Februari, Pameran Topeng Hingga Lukisan Semarakkan Magelang

infojateng.id - 5 Februari 2025
Sepanjang Februari, Pameran Topeng Hingga Lukisan Semarakkan Magelang
Sepanjang Februari, Kabupaten Magelang bakal diramaikan dengan pameran seni hasil karya berbagai seniman. Mulai dari topeng hingga lukisan. Dok. Jatengprov.go.id - (infojateng.id)
|
Editor

Mungkid, Infojateng.id – Sepanjang Februari, Kabupaten Magelang bakal diramaikan dengan pameran seni hasil karya berbagai seniman. Mulai dari topeng hingga lukisan.

Seniman Lima Gunung, Khoirul Mutaqin, memamerkan 20 topeng dalam balutan tema “Batin Manusia” di Studio Mendut, Mungkid.

Pameran selama Februari 2025 ini dibuka oleh budayawan Sitras Anjilin dan Sutanto Mendut, belum lama ini.

Khoirul Mutaqin merupakan perajin topeng asal Wonolelo Bandongan Kabupaten Magelang.

Ia menjadi salah satu seniman Magelang yang dikenal di kalangan seniman ataupun budayawan, terutama di wilayah Yogyakarta.

Ratusan karya topengnya sudah tersebar di berbagai wilayah.

Khoirul sengaja mengambil tema Batin Manusia untuk menceritakan tentang perjalanan manusia pada umumnya, dari rahim hingga ajal tiba.

“Sekarang ini zaman media sosial ataupun podcast, saya simpulkan melalui topeng. Banyak manusia memendam batin yang menggambarkan karakter perasaan marah antara hati dan pikiran tidak sama,” kata Khoirul.

Dia mengatakan, beberapa topeng yang dibuat bergaya Tutup Ngisor ciptaan Romo Yoso. Seluruh topeng yang dipamerkan dibuat dalam tempo hanya dua bulan.

Khoirul nekat membuat pameran topeng karena ada dorongan para penari yang banyak menggunakan topeng karyanya.

“Saya tanpa penari, tidak ada artinya. Karena topeng-topeng karya saya ini banyak digunakan oleh mereka,” ujarnya.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 500 topeng yang dihasilkan. Sebagian besar merupakan Topeng Panji, yang memiliki arti sebagai simbol terciptanya alam semesta dan manusia, serta menggambarkan bayi yang baru lahir. Topeng Panji juga melambangkan kewibawaan dan ketenangan.

Namun, topeng yang dipamerkan kali ini, keluar dari topeng panji. Banyak penari yang memesan karya Khoirul, bukan hanya harganya yang terjangkau, namun karena memang kualitasnya bagus.

Sutanto Mendut mengatakan, aktivitas Khoirul bersama Komunitas Lima Gunung (KLG), secara tidak langsung berpengaruh pada pola pergaulan dan berjejaring yang dilakukan sebagai seniman topeng.

Irul, panggilan akrab Khoirul, yang tinggal di desa kemudian memiliki kesempatan bergaul lintasbatas.

“Ini karena ia banyak bertemu dengan penari-penari dan kolektor dari luar kota serta mancanegara. Pertemuan itu yang memperkaya referensi artistik Irul,” kata Sutanto.

Sementara itu, Galeri Limanjawi di Wanurejo Borobudur menggelar pameran lukisan yang pertama pada awal 2025.

Pameran kali ini disajikan oleh kelompok Prasinda 93, yang merupakan alumni Institut Seni Indonesia (ISI).

Sebanyak 32 lukisan berbagai aliran dipamerkan selama dua minggu pada 2-18 Februari 2025.

Umar Chusaeni, pemilik galeri Limanjawi mengatakan, pameran itu merupakan kebanggaan karena merupakan pameran kedelapan dari kelompok Prasinda, setelah sekian lama tidak bertemu.

Para alumni ini tinggal di kota yang berlainan, seperti Jakarta, Manado, Malang, dan kota lainnya.

Umar menyebutkan ada 16 seniman yang ikut dalam pameran tersebut, beberapa di antaranya Agni Tripratwi, Agus Subyakta, Anang Asmara, A Emor Mingkid, Alpha Tejo Purnomo, Darmawan Indra Budi, Donni Kurniawan, Endro Supriyanto, I Wayan Gede Santyasa, Muji Harjo, Noor Asif, Oskar Matano, Roni Dermawan, Stefan Buana, Tini Jameen, dan sebagainya.

Adapun tema pameran kali ini dalah ‘Gatra Akyati’, yang artinya tentang kekompakan dan kebersamaan yang harus dijaga.

Sementara itu, Dosen ISI Suwarno Wisetrotomo yang membuka pameran itu mengatakan, pameran tersebut penting, karena seni diletakkan sebagai medium untuk merawat kekerabatan dan persahabatan.

Mereka merupakan Angkatan 1993 yang membentuk kelompok bernama Prasida.

“Ternyata kekerabatan mereka terawat hingga sekarang,” kata Suwarno.

Pameran tersebut menemukan titik pentingnya, karena kebetulan di Limanjawi Borobudur, merupakan satu kantong seni atau kebudayaan hidup.

Lukisan-lukisan yang dipamerkan, tidak ada yang spesifik menyinggung tentang segala macam perbedaan atau konflik di Kawasan Candi Borobudur.

Suwarno justru menilai, siapa pun yang misalnya sedang berbeda pandangan, justru bisa ke sini untuk menikmati seni.

“Karena seni merupakan medium paling efektif untuk membangun percakapan,” tutupnya. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Gubernur Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Libur Natal dan Tahun Baru

Gubernur Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Libur Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
SEA Games 2025, Atlet Jateng Sumbang 43 Medali bagi Indonesia

SEA Games 2025, Atlet Jateng Sumbang 43 Medali bagi Indonesia

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
KONI Pati Matangkan Kesiapan Atlet, Tes Fisik Spesifik Cabor Digelar Jelang PORPROV Jateng 2026

KONI Pati Matangkan Kesiapan Atlet, Tes Fisik Spesifik Cabor Digelar Jelang PORPROV Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Olahraga   Pemerintahan
Ops Lilin Candi 2025, Tim Dokkes Polres Jepara Rikkes Personel

Ops Lilin Candi 2025, Tim Dokkes Polres Jepara Rikkes Personel

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kenalkan Permainan Tradisional untuk Hindarkan Anak Main HP

Kenalkan Permainan Tradisional untuk Hindarkan Anak Main HP

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Terima Rapor, Santri Ponpes Al Munawwir Diwejangi Pengasuh

Terima Rapor, Santri Ponpes Al Munawwir Diwejangi Pengasuh

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Baznas Batang Bekali Santriwati Kompetensi Berbisnis

Baznas Batang Bekali Santriwati Kompetensi Berbisnis

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Ayah Ambil Rapor Jadi Booster Kepercayaan Diri Siswa

Ayah Ambil Rapor Jadi Booster Kepercayaan Diri Siswa

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
DLH Batang dan Uniss Upayakan Konservasi Hutan

DLH Batang dan Uniss Upayakan Konservasi Hutan

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Bank Jateng Bagi Dividen Rp 1,12 trilliun, Laba Tertinggi di Pulau Jawa

Bank Jateng Bagi Dividen Rp 1,12 trilliun, Laba Tertinggi di Pulau Jawa

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
BRI Super League: Persijap Jepara Sambut Kembalinya Divaldo Alves sebagai Pelatih Kepala

BRI Super League: Persijap Jepara Sambut Kembalinya Divaldo Alves sebagai Pelatih Kepala

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Sensasi Lari Lintas Alam dan Berkemah, Berolahraga Sambil Wisata

Sensasi Lari Lintas Alam dan Berkemah, Berolahraga Sambil Wisata

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga   Wisata
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatra

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatra

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Info Jateng
Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pendidikan
Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Ekonomi   Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Close Ads X