Semarang, Infojateng.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menegaskan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk lurah dan perangkatnya, harus lebih sigap dalam menangani permasalahan masyarakat. Jangan sampai tindakan baru diambil setelah masalah menjadi viral di media sosial.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, melalui Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, menyampaikan pesan ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Semarang Selatan pada Senin (17/3). Ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta lurah untuk bekerja sama dalam mewujudkan komitmen kepemimpinan mereka.
Menurut Iswar, seorang ASN harus memiliki inisiatif dalam memahami kondisi masyarakat dan tidak hanya menunggu laporan. Jika respons cepat diberikan sebelum ada keluhan, pelayanan publik akan lebih optimal.
“Setiap perangkat di Pemkot Semarang, mulai dari OPD hingga tingkat kelurahan, harus memiliki kepekaan tinggi terhadap masalah di lapangan. Dengan begitu, kita bisa segera bertindak dan menemukan solusi terbaik untuk masyarakat,” ujar Iswar.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini terhadap berbagai permasalahan yang mungkin timbul di masyarakat. ASN yang responsif akan mampu melakukan langkah-langkah strategis untuk mempercepat penyelesaian persoalan di lingkungan mereka.
“Sebagai birokrat, tugas kita adalah memahami kondisi di lapangan sebelum masyarakat menyampaikan keluhan. Jika kita bisa mendeteksi lebih awal, kita dapat langsung mengambil tindakan tanpa harus menunggu laporan atau aduan,” tambahnya.
Iswar juga mengingatkan bahwa keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial harus segera direspons. Dengan perkembangan teknologi saat ini, aduan dapat muncul melalui berbagai platform, dan ASN harus lebih peka dalam menanggapinya.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut menyampaikan bahwa visi dan misi kepemimpinan Agustina-Iswar akan segera diterapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan stakeholder sangat dibutuhkan demi mewujudkan kesejahteraan warga Semarang.
“Sesuai janji kami, program bantuan operasional untuk RT sebesar Rp25 juta per tahun akan mulai direalisasikan pada bulan Juli mendatang,” tutupnya. (ery/redaksi)