Jakarta, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau Anjungan Jawa Tengah di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (26/3/2025).
Ia berharap seluruh kepala daerah di Jawa Tengah mempunyai rasa memiliki tempat tersebut dan ikut meramaikan.
“Ini adalah kebanggaan kita, maka bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota saya undang biar punya rasa memiliki,” kata Luthfi disela peninjauan.
Anjungan Jawa Tengah di TMII selama ini sudah memiliki kegiatan yang terjadwal. Mulai dari kegiatan seni-budaya hingga kuliner khas daerah 35 kabupaten/kota.
Kerja sama antara Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/kota dan pengelola TMII harus ditingkatkan lagi.
“Kegiatan yang kita lakukan di tempat kita kan mencerminkan budaya Jawa Tengah. Tidak ada salahnya kalau kegiatan ini harus kita tingkatkan,” ujarnya didampingi oleh Dirut TMII.
Untuk meramaikan kegiatan di Anjungan Jawa Tengah, Luthfi meminta kepada bupati dan wali kota untuk memperbanyak kegiatan di sana.
Potensi 35 kabupaten/kota sangat penting untuk diperlihatkan ke tingkat nasional.
Anjungan Jawa Tengah menjadi salah satu fasilitas yang dapat digunakan sebagai media pengetahuan dan promosi daerah.
“Kalau perlu setiap ada kegiatan, bupati dan wali kota ikut hadir biar ramai,” katanya.
Anjungan Jawa Tengah diisi oleh beberapa bangunan, di mana bangunan induknya adalah sebuah pendopo agung, tiruan dari pendopo agung Istana Mangkunegaran Surakarta. Anjungan ini juga dinamakan sebagai Padepokan Jawa Tengah.
Penamaan tersebut diharapkan agar setiap pengunjung dapat pulang berbekal kearifan setelah berhasil menyaksikan dan menghayati nilai-nilai adi luhung dan warisan nenek moyang yang tercermin di anjungan ini.
Bangunan lain yang terdapat di Anjungan Jawa Tengah adalah Pringgitan, rumah adat Joglo Tajuk Mangkurat, Sasono Suko, Joglo Pengrawit Apitan, model rumah bercorak Doro Gepak, dan panggung terbuka Ojo Dumeh.
Selain itu, di dalam anjungan ini ditampilkan juga bangunan miniatur Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Mendut. (eko/redaksi)
