Semarang, Infojateng.id – Dalam langkah cepat dan berkualitas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merespons positif program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Pelaksana. Pokja ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jateng Nomor 100.3.3.1/88 Tahun 2025.
Wakil Gubernur Taj Yasin, usai memimpin rapat perdana Pokja, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah kini menduduki peringkat kedua secara nasional dengan lebih dari 120 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan 89 dapur MBG yang tersebar di seluruh wilayah.
“Alhamdulillah, peringkat kita sudah kedua di tingkat nasional,” ujar Yasin penuh semangat. Setiap langkah dari Pokja ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pelaksanaan program untuk meningkatkan gizi masyarakat yang sangat vital.
“Minggu ini, kami telah menyusun alur koordinasi yang jelas, termasuk siapa yang dapat dihubungi dan mengakomodasi berbagai permasalahan yang ada,” lanjutnya dengan antusias, saat beliau menjabat sebagai ketua Pokja.
Pemprov Jateng mencatat kebutuhan yang signifikan: sekitar 3.470 dapur MBG diperlukan untuk memenuhi gizi bagi sekitar 8 juta penerima manfaat, terdiri dari 7,9 juta siswa, 439.931 ibu hamil, 420.638 ibu menyusui, dan 198.993 anak stunting.
“Hari ini, saya menghimbau kepada seluruh lembaga, pondok pesantren, pengusaha, dan sekolah-sekolah yang ingin berperan dalam program ini, untuk segera berkoordinasi dengan pihak provinsi,” tegasnya.
Di bawah kepemimpinan Yasin, didampingi Gubernur Ahmad Luthfi sebagai penasihat, Pokja Percepatan MBG berkomitmen untuk menilai aset dan potensi distribusi bahan pokok guna mendukung dapur MBG se-Jawa Tengah. Potensi ini bisa melalui koperasi usaha tani, petani, peternak, serta BUMDes yang mengelola hasil pertanian lokal.
Dengan langkah nyata ini, Jawa Tengah bertekad memberikan gizi yang lebih baik bagi masyarakat demi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera. (one/redaksi)