Semarang, Infojateng.id – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2025, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pemantauan di sejumlah titik strategis di Kota Semarang, Selasa, 25 Maret 2025. Pemantauan tersebut meliputi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), harga dan pasokan kebutuhan pokok, serta kesiapan arus mudik.
Dalam kunjungannya ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sultan Agung, Agustina memastikan ketersediaan BBM dalam kondisi aman. Ia juga mengapresiasi layanan delivery service dari Pertamina yang bisa diakses melalui call center 135, tanpa biaya tambahan, untuk pengiriman BBM 10 hingga 30 liter.
“Ketersediaan BBM sejauh ini cukup. Kami pastikan pasokan tetap terjaga hingga setelah Lebaran,” ujar Agustina.
Dari laporan pengelola SPBU, konsumsi Pertamax dan Pertalite meningkat sekitar 20 persen menjelang Lebaran, sedangkan solar dan dexlite turun hingga 15 persen akibat berkurangnya aktivitas kendaraan berat selama masa libur.
Pemantauan dilanjutkan ke Pasar Jatingaleh untuk meninjau fluktuasi harga dan pasokan bahan pokok. Agustina mengungkapkan harga kebutuhan pokok masih dalam batas wajar, meski ditemukan anomali harga antara pasar tradisional dan modern.
“Di beberapa titik, harga telur dan beras di pasar tradisional justru setara atau sedikit lebih mahal dibanding pasar modern. Ini perlu dipantau agar tidak menambah beban masyarakat,” katanya.
Wali Kota juga menyoroti terganggunya akses ke pasar akibat pembangunan flyover. Ia meminta Dinas Perhubungan mencari solusi, termasuk opsi pembangunan jembatan penyeberangan, demi memulihkan jumlah kunjungan pembeli ke pasar.
Tinjauan berlanjut ke Gerbang Tol Kalikangkung, salah satu simpul utama arus mudik di Semarang. Berdasarkan laporan pihak pengelola tol, lonjakan arus kendaraan telah mencapai 30 persen dibanding hari biasa, dengan volume harian mencapai 1.200 kendaraan. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret dengan potensi hingga 70 ribu kendaraan per hari.
“Kami melihat kesiapan dari semua pihak—kepolisian, Jasa Marga, Basarnas, hingga Dishub—untuk menghadapi lonjakan pemudik. Jika dibutuhkan, rekayasa lalu lintas akan diterapkan untuk menghindari kepadatan,” jelas Agustina.
Selain kesiapan infrastruktur, Agustina juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama perjalanan mudik, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Pastikan cukup istirahat, manfaatkan rest area yang tersedia. Kesehatan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Pemantauan ini turut diikuti oleh Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, Ketua DPRD Kota Semarang, Forkopimda, serta sejumlah pejabat daerah dan perwakilan instansi terkait. Pemkot Semarang menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran arus mudik selama Ramadan hingga Idul Fitri. (ery/redaksi)