Pati, Infojateng.id – Semangat untuk memperkuat kemandirian ekonomi melalui pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Tambahsari, Kecamatan Pati, tengah diuji oleh berbagai dinamika di tahap awal pendiriannya. Kepala Desa Tambahsari, R. Lismanto, menyampaikan bahwa proses penjaringan calon pengurus berlangsung cukup panjang, terutama karena terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki waktu luang sekaligus memenuhi syarat administratif.
“Banyak yang punya kapasitas, tapi sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sementara ada juga yang punya semangat, namun terkendala dokumen seperti NPWP. Jadi, proses ini memang kami jalani dengan hati-hati,” ujar R. Lismanto.
Sebagai bentuk kehati-hatian, pemerintah desa memutuskan agar unsur perangkat desa, BPD, maupun lembaga desa lainnya tidak dilibatkan dalam kepengurusan koperasi. Langkah ini diambil demi menjaga independensi lembaga dan menghindari potensi tumpang tindih peran.
“Tujuannya agar masing-masing lembaga bisa fokus menjalankan fungsi tanpa terjadi konflik kepentingan,” tambahnya.
Dari sisi usaha, rencana awal koperasi akan difokuskan pada sektor sembako yang dinilai lebih aman dan dibutuhkan masyarakat. Namun, usaha simpan pinjam dipandang kurang ideal untuk dijalankan di tahap awal.
“Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa usaha simpan pinjam seringkali menimbulkan tantangan dalam penagihan. Kami ingin menghindari potensi gesekan sosial yang bisa timbul,” jelas R. Lismanto.
Sementara itu, kekhawatiran juga datang dari sejumlah pelaku UMKM yang berharap koperasi tidak menjadi pesaing, melainkan mitra penguat ekonomi lokal. Tambahsari sendiri memiliki potensi besar dari sektor pertanian hingga beragam produk UMKM seperti getuk, emping jagung, dan kerajinan kayu.
Menanggapi hal ini, Lismanto menegaskan bahwa koperasi akan dirancang untuk menjadi ruang baru bagi warga yang belum memiliki akses usaha, bukan untuk mengganggu pelaku usaha yang sudah berjalan.
“Koperasi ini kita niatkan untuk melengkapi, bukan menyaingi. Semua jenis usaha akan dirancang secara matang agar selaras dengan kebutuhan dan potensi warga,” pungkasnya. (san/redaksi)