Jepara, Infojateng.id – Sebanyak 2.202 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, kini merasakan manfaat nyata dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini diinisiasi melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al Fitroh Watuaji yang diresmikan langsung oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo, Selasa (4/11/2025).
Peresmian SPPG yang berlokasi di Desa Jambu Timur ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Jepara dalam meningkatkan kualitas gizi dan sumber daya manusia (SDM) generasi muda di Kota Ukir.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, anggota dewan Khoirul Anam, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala SPPG Jambu Timur, Muh Yusuf, menjelaskan bahwa dapur Yayasan Al Fitroh Watuaji telah aktif melayani Program MBG dengan penerima manfaat mencapai 2.202 siswa dari jenjang PAUD/TK, SD/MI, SMP, hingga SMK.
Sebaran penerima manfaat meliputi Jambu Timur (18 titik), Sekuro (1 titik), dan Srobyong (2 titik). Dalam minggu pertama, program ini sudah menjangkau 1.375 penerima manfaat, dan meningkat hingga mencapai angka 2.202 pada minggu berikutnya.
“Program ini melibatkan tenaga profesional seperti ahli gizi, SPPI, dan akuntan. Selain itu, ada 60 relawan lokal yang turut membantu dalam pelaksanaan harian,” jelas Yusuf.
Usai meresmikan SPPG, Bupati Witiarso bersama rombongan meninjau langsung dapur, area penyajian, serta fasilitas sanitasi. Ia juga menyapa siswa MI Raudlatut Thalibin, yang menjadi salah satu penerima manfaat MBG dari SPPG Jambu Timur.
Bupati mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan program ini.
“Hari ini, Jepara telah memiliki 49 SPPG aktif di hampir seluruh kecamatan. Program MBG ini adalah amanah besar dari pemerintah pusat, dan tanggung jawab moral kita di daerah untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat,” tegasnya.
Tak hanya soal peningkatan gizi, Witiarso menilai kehadiran SPPG juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat desa.
“SPPG bukan hanya mengentaskan masalah gizi, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat. Petani tersenyum karena hasil panennya dibeli, UMKM hidup karena produknya digunakan, dan masyarakat desa bergerak bersama dalam semangat gotong royong,” lanjutnya.
Bupati juga mendorong anggota DPRD Jepara untuk menyalurkan dana aspirasinya guna memperkuat peran UMKM di wilayah masing-masing. Dengan demikian, program MBG tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Kolaborasi lintas sektor ini bukan hanya melahirkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045, tapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat secara nyata,” ujar Witiarso.
Salah satu siswa MI Raudlatut Thalibin, Albi, mengaku senang menerima menu MBG di sekolahnya.
“Enak, rasanya enak. Saya suka,” ucapnya polos, sambil menikmati ayam krispi, sayur wortel, buah segar, dan susu yang disajikan hari itu.
Dengan hadirnya SPPG Jambu Timur, program MBG di Jepara terus berkembang pesat. Tak hanya memastikan anak-anak sekolah mendapat asupan gizi seimbang, tetapi juga menjadikan program ini sebagai gerakan sosial-ekonomi terpadu yang memperkuat fondasi pembangunan daerah. (one/redaksi)