Semarang, Infojateng.id – Festival tahunan Komukino dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) kembali digelar pada 18 Desember 2025 dengan tema besar “Jateng Ayem”. Pada penyelenggaraan ke-11 ini, Karesidenan Pekalongan hadir dengan konsep utama “Pekalongan: Batik, Laut, dan Tradisi Pesisir”, yang mengangkat identitas budaya pesisir dalam kemasan modern.
Wakil Karesidenan Pekalongan, Salsabila Wardiana, menyampaikan bahwa konsep tersebut dipilih karena Pekalongan dikenal memiliki karakter batik pesisir yang unik dan penuh ekspresi.
“Kami ingin menampilkan Pekalongan sebagai kota batik pesisir yang ekspresif, dipadukan dengan unsur laut, tradisi masyarakat, dan inovasi kuliner agar lebih dekat dengan generasi muda,” jelasnya.
Konsep ini juga memperkuat tema “Jateng Ayem”, lewat motif batik pesisir, desain booth, dan visual yang menonjolkan harmoni budaya serta kearifan lokal Jawa Tengah.
Ketua Karesidenan Pekalongan, Wiku DwiAji Pramono, memperkenalkan dua kuliner inovatif yang akan ditampilkan, yakni:
MegoNow (Nasi Megono versi modern),
Pochill (Teh Poci kekinian dengan varian Thai tea).
Ia berharap seluruh rangkaian acara dapat berjalan optimal.
“Kami berharap fashion show batik, storytelling, dan flashmob tampil kompak, sehingga pesan budaya Pekalongan tersampaikan dengan kuat. Batik bukan hanya indah, tetapi hidup, dinamis, dan bisa diekspresikan secara modern,” ujarnya.
Komukino 2025 akan berlangsung di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang, terbuka untuk umum dan tanpa biaya masuk. Pengunjung dapat menikmati beragam penampilan dari setiap karesidenan, pameran budaya, hingga mencicipi kuliner inovatif khas Pekalongan.
Acara ini menjadi wadah kreativitas mahasiswa Ilmu Komunikasi USM sekaligus upaya mengenalkan budaya Jawa Tengah dalam format yang kreatif, modern, dan relevan dengan generasi muda. (one/redaksi)