Semarang, Infojateng.id – Jawa Tengah menegaskan posisinya sebagai provinsi dengan produsen batik terbesar di Indonesia. Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I., menyebutkan terdapat 2.229 unit produsen batik di Jateng, jauh melampaui provinsi lain seperti Jawa Timur (216), DIY (140), dan Jawa Barat (115).
“Produk kriya Jawa Tengah selalu menjadi primadona, baik di pameran regional, nasional, hingga internasional, termasuk melalui e-commerce dan media sosial,” ujar Ning Nawal saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Jateng, Senin (15/12/2025).
Prestasi tersebut juga tercermin dari capaian transaksi. Pada HUT Dekranas ke-45 di Balikpapan, transaksi mencapai Rp926,7 juta dalam tiga hari. Sementara Business Matching di Surakarta membukukan kemitraan senilai Rp4,3 miliar. Selain itu, lima UKM Jawa Tengah berhasil meraih Dekranasda Awards 2025.
Meski demikian, Ning Nawal mengakui masih ada tantangan menuju pasar global, seperti penguatan branding, konsistensi konten visual, literasi digital, dan integrasi jaringan pemasaran.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan pentingnya terobosan UMKM agar mampu menembus pasar internasional. “Untuk go global, standar UMKM harus terpenuhi,” kata Gus Yasin saat ditemui di sela Rakerda, mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Ia menilai, berbagai pameran yang digelar Dekranasda Jateng selalu menunjukkan transaksi yang menggembirakan. Karena itu, kabupaten/kota didorong untuk mengangkat potensi khas daerah sebagai pintu masuk pasar internasional.
Rakerda Dekranasda 2025, lanjut Gus Yasin, menjadi momentum strategis untuk menyusun kalender pameran 2026 sekaligus proses kurasi produk unggulan.
Dukungan Pemprov Jateng terhadap UMKM juga diperkuat melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga 2025, Jateng tercatat sebagai provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi nasional, mencapai Rp361,36 triliun dengan 10,31 juta debitur.
“Ekonomi harus berjalan beriringan. Usaha besar tumbuh lewat investasi, UMKM kuat lewat KUR. Pemerataan ekonomi harus benar-benar dirasakan,” pungkasnya. (one/redaksi)