Jepara, infojateng.id – Pagi yang cerah ratusan anak-anak dari jenjang Sekolah Dasar (SD), tampak antusias mengikuti Festival Permaianan Tradisional.
Kegiatan yang menyatukan keceriaan bermain dan nilai-nilai pendidikan digelar di Museum R.A. Kartini, kompleks Alun-alun 1 Jepara, Minggu (21/12/2025).
Acara yang nengusung tema “Isi Liburan dengan Dolanan, Ayo Dolanan Ojo HP nan, dibuka Bupati Jepara Witiarso Utomo yang diwakili Ketua Komisi C DPRD Jepara, Nur Hidayat.
Dalam kesempatan itu, turut Hadir Kepala Diskominfo Budhi Sulistiyawan, perwakilan dari Disparbud, Disdikpora, RSU R.A. Kartini Jepara, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), dan tamu undangan.
Total peserta kali ini tercatat ada 400 peserta dari SD, Sederajat se kabupaten yang akan mengikuti mata lomba ketapel, bakiak, dan dakon, baik putra maupu putri.
Dalam sambutannya, Nur Hidayat mengatakan Festival Permainan Tradisional (FPT) Jepara merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Museum RA Kartini. Tahun ini merupakan pelaksanaan tahun yang keempat.
Gelaran festival permainan tradisional bertujuan untuk memperkenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional yang sarat dengan nilai positif dan nilai budaya lokal.
Selain itu juga membangun kebersamaan dan membiasakan aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan anak.
“Festival ini merupakan upaya mempromosikan, melestarikan, dan mengenalkan warisan budaya tradisional kepada generasi muda dan masyarakat secara luas,”kata Nur Hidayat.
Pihaknya menyebut, belum semua permainan tradisional Jepara dikenal luas masyarakat.
Meski demikian, kami berharap dengan digalakkannya permainan dakon, egrang, dan bakiak menjadi oase di padang gurun di Tengah gempuran permainan modern yang menggunakan gawai (gadget).
Di era digital ini layar gawai seringkali menyita waktu dan perhatian kita.
“Melalui Festifal ini, kita ingin mengajak anak-anak kita dan juga para orang tua utuk sejenak meletakkan handphonenya,” katanya.
Pihaknya berharap, permainan tradisional terus berkembang dan lestari di seluruh wilayah Kabupaten Jepara.
“Melalui permainan tradisional, dapat mewujudkan generasi muda yang berkepribadian dan berkebudayaan,” ujarnya.
Lebih dari itu, anak -anak Jepara diharapkan dapat membawa permainan tradisional ke tingkat internasional.
Menurutnya, di negara lain juga mempunyai permainan tradisional, sehingga dalam kompetisi permainan tradisional antar negara, anak-anak dari Jepara mampu membawa nama baik Indonesia, khususnya Kabupaten Jepara.
Acara diawalai dengan sendra Tari Cublak-cublak suweng dari Sanggar Tari Desa Gelang Kecamatan Keling.
“Semoga anak-anak kita mampu berprestasi di ajang festival permainan tradisional tingkat Internasional, dan membawa nama baik Indonesia, utamanya Jepara,” pungkasnya. (eko/redaksi)