Menghadirkan Nilai Pancasila di Ruang Digital yang Mudah Dipahami Milenial

infojateng.id - 29 Agustus 2021
Menghadirkan Nilai Pancasila di Ruang Digital yang Mudah Dipahami Milenial
Foto jatimsmart.id - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

PEMALANG – Diskursus mengenai masyarakat Pancasila di era digital semakin penting untuk dibicarakan. Karena, Pancasila merupakan ideologi cerminan identitas masyarakat, alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi, dan adaptasi sosial, kontrol sosial, dan identitas sebagai sebuah bangsa.

”Di era digital, tantangan menjaga dan memperkuat ideologi Pancasila tentunya semakin dibayangi tantangan yang kian kompleks dan beragam,” tutur peneliti madya Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI Dr. Evi Sopandi, saat menjadi pembicara pada webinar literasi digital bertajuk ”Menjadi Masyarakat Pancasila di Era Digital,” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (27/8/2021).

Evi Sopandi mengatakan, pekerjaan rumah menjadi masyarakat Pancasila di era digital adalah membangun secara maksimal etika dalam dunia yang serba digital. Persoalan lainnya adalah menemukan cara bagaimana dan dengan cara apa mempertahankan ideologi Pancasila dalam kancah pergaulan lintas budaya dan lintas bangsa.

Etika, menurut Evi, adalah nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika juga merupakan kumpulan azas atau nilai moral, misalnya seperti yang tertuang dalam kode etik bidang tertentu.

Sedangkan etika digital, lanjut Evi, berarti bijak dalam berselancar di dunia digital, khususnya dalam menggunakan media sosial, memiliki motivasi untuk membaca berita yang utuh, sehingga tidak terjebak pada aktor penyebar berita hoaks, peduli dengan lingkungan sosial dan menjaga marwah identitas bangsa, serta bijaksana dalam menjalin hubungan dengan sesama dan hubungan antarbangsa di media sosial.

Dengan begitu, tantangan membangun masyarakat Pancasila di era digital salah satunya adalah menjaga ideologi Pancasila dari narasi-narasi sesat yang sengaja dibangun untuk kepentingan tertentu yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. ”Contohnya, kasus penghinaan Pancasila oleh seorang perempuan di Karawang, kasus militer Australia mempelesetkan Pancasila, bahkan ada kasus Youtuber yang membuat parodi lagu Indonesia Raya,” urai Evi.

Evi menegaskan, mempertahankan ideologi Pancasila di era digital salah satu caranya adalah dengan tidak menempatkan Pancasila hanya sebagai dogma semata. Ideologi Pancasila mesti disemaikan dalam ruang dan arena digital dengan tampilan menarik, energik, dan mudah dipahami oleh kalangan milenial.

”Cara lain, memperkuat lembaga pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan berbasis keagamaan, sebagai instrumentasi penting menanamkan nilai-nilai ideologi Pancasila dengan bahasa yang mudah dipahami generasi kekinian,” jelas Evi.

Narasumber lain dalam webinar ini, dari perspektif digital culture, Kepala MAN Kabupaten Pemalang Imam Shofwan menyatakan indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki era digital, secara otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital.

Dalam konteks keIndonesiaan, lanjut Imam, sebagai warga negara digital, tiap individu memiliki tanggung jawab yang meliputi hak dan kewajiban untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia digitalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

”Bangsa Indonesia diwajibkan untuk memiliki sikap dan perilaku yang menjunjung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Baik dalam tatap muka maupun daring,” tegas Imam.

Sedangkan jenis kompetensi literasi terkait internalisasi nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, menurut Imam, yakni: paham nilai-nilai Pancasila, produksi konten berlandaskan Pancasila, distribusi konten Pancasila, partisipasi aktif menumbuhkan Pancasila, dan berkolaborasi dalam menumbuhkembangkan nilai Pancasila dan Bhinneka Tungal Ika di ranah digital.

Webinar yang dipandu oleh moderator presenter Mifty Vasco itu, juga menampilkan narasumber Farid Fitriyadi (dosen Universitas Sahid Surakarta), Muhdini Wakhid (IT Manage Services Solution Architect PT Astra Graphia Information Technology) dan kreator konten Asharizky selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Seni & Budaya
Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Wisata
Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X