Temanggung, InfoJateng.id – Bupati Temanggung Agus Setyawan akan menempatkan pondasi pembangunan yang telah diletakkan kepala daerah sebelumnya, sebagai modal untuk membangun dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Temanggung.
Hal itu disampaikan pada rapat Paripurna ke-5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Temanggung yang dipimpin Ketua DPRD Yunianto, dalam rangka Pidato Pertama Bupati Temanggung Masa Jabatan 2025-2030, Senin (3/3/2025).
Menurut Agus, inovasi dan program pembangunan yang sudah baik akan ditingkatkan kualitasnya.
Sedangkan capaian pembangunan yang belum optimal, akan dilakukan perbaikan, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
“Para pendahulu kami, senior kami, Bupati dan Wakil Bupati Temanggung sebelum kami, telah banyak memberikan kontribusi besar untuk perubahan yang signifikan. Kita ucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya, atas kinerja baik beliau-beliau selama ini,” kata Agus.
Agus mengatakan, hampir dua abad Temanggung berdiri sebagai kota pemerintahan. Selama itu pula, Temanggung terus bergerak menjadi kabupaten yang lebih maju.
“Kerja kita masih jauh dari usai. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus menyandang kata ‘selesai’. Kita harus terus berjuang untuk menyejahterakan masyarakat. Kemiskinan harus diselesaikan, kualitas SDM lewat pendidikan harus ditingkatkan. Pelayanan kesehatan harus dioptimalkan, dan infrastruktur harus dibangun lebih baik. Kerja keras kita, adalah harapan masyarakat semua,” tegasnya.
Agus menerangkan, dalam beberapa tahun terakhir situasi keuangan APBD Temanggung tidak baik-baik saja.
Ruang fiskal begitu sempit, sehingga kurang memberikan keleluasaan bagi para pemerintah daerah, untuk membangun dan bergerak melayani rakyat secara maksimal.
Ditambah lagi, saat ini pemerintahan secara nasional melakukan program efisiensi.
Dikatakan, munculnya Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025, memastikan akan banyak dilakukan pemangkasan anggaran.
“Termasuk, pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), yang selama ini menjadi tulang punggung pembangunan Temanggung. Dengan diberlakukannya Inpres ini, maka akan banyak anggaran dari pemerintah pusat ke Temanggung yang dipangkas,” lanjutnya.
Dampaknya, program pembangunan di daerah yang sudah direncanakan sebelumnya, tidak semuanya dapat dilakukan.
Kualitas pelayanan masyarakat berpotensi terganggu, serta target capaian pembangunan yang sudah dicanangkan harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki.
“Itulah kondisi yang ada saat ini, Bapak, Ibu. Namun apakah kita akan menyerah? Jawabannya tidak! Tidak boleh ada kata menyerah dalam hidup kita,” tegas Agus.
Justru, neburut dia, kondisi ini harus menjadi pelecut semangat untuk bekerja lebih inovatif, bekerja lebih keras, bekerja lebih cerdas, agar pelayanan pada masyaralat tetap terjaga.
Untuk itu, dia dan wakil bupati mengajak seluruh jajaran Pemkab Temanggung hingga tingkat pemerintah desa, untuk saling bantu dan berkoordinasi, berusaha sekuat tenaga bersama-sama mengoptimalkan segala modal dan sumber daya yang dimiliki.
Bagaimana pun caranya, akan terus membantu mendampingi, serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. (eko/redaksi)
