Menjaga Toleransi dan Membangun Budaya Demokrasi dalam Ruang Digital

infojateng.id - 19 Agustus 2021
Menjaga Toleransi dan Membangun Budaya Demokrasi dalam Ruang Digital
Foto: Antara/Aswaddy Hamid) - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

GROBOGAN – Kita semua sudah tahu. Kecerewetan dan galaknya aksi jempol warganet kita dalam beraksi di media sosial sudah terkenal di dunia maya. Tak aneh kalau belum lama dinilai oleh sebuah riset sebagai warganet paling tidak sopan, tidak lantas membuat warganet kita berbenah. Kini, penyebab ketidaksopanan itu malah terungkap, yakni riset lain yang menyurvei 70 negara dalam hal kemampuan literasi dan daya serap baca bukunya. Apa hasil risetnya?

”Kita berada di rangking 62 dari 70 negara alias 10 negara terbawah dalam literasi, alias males baca buku. Jujur, ini memprihatinkan, tapi memang itulah realita kita,” ujar Sigit Rahmanto, jurnalis Radar Jateng, saat tampil dalam webinar literasi digital bertajuk ”Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Toleransi dan Demokrasi” yang digelar Kementerian Kominfo dalam rangka Program Indonesia Makin Cakap Digital untuk masyarakat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, 28 Juni lalu.

Warganet kita memang suka mencari sumber informasi yang cepat dan mudah. Tak heran, menurut survei katadata, di era digital ini warganet kita menjadikan tiga platform media sosial sebagai sumber informasi. Katadata menyebut, dari 2019 s.d. 2021 mayoritas warganet kita mencari informasi dengan merujuk Facebook 82,2%, disusul WhatsApp 56,6%, dan Istagram 29,4%.

Yang juga menarik, 30 s.d. 60% mengaku sudah terpapar hoaks, dan uniknya hanya 21 s.d. 36% yang menyadari kalau terpapar dan tidak mempercayai info hoaks tersebut. Hal itu juga dialami di perkotaan, yang notabene akses internetnya bagus dan pendidikan juga mencukupi.

”Umumnya mereka menjadi korban hoaks karena informasi berasal dari teman atau sumber yang mereka percaya. Tapi tetap, tradisi ricek dan mencari sumber pembanding informasi belum menjadi kebiasaan warganet kita dalam menilai kebenaran suatu informasi,” kata Achmad Uzair, Ph.D, staf Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Sigit dan Achmad Uzair tampil dipandu moderator Subhki Abdul bersama dua pemateri lainnya, yakni F. Puji Susanti dari Kaizen Room dan Titok Haryanto dari LSM Alterasi Indonesia Yogyakarta, serta Hilyani Hendranto yang bertindak sebagai key opinion leader.

Achmad Uzair menambahkan, pada era digital yang tanpa batas wilayah dan akses informasi mudah didapat dengan jempol ini, telah melahirkan kondisi yang disebut anarchy digital. Kini, tanpa legitimasi gelar akademik, banyak orang mengaku ahli dan sederajat, merasa menguasai banyak ilmu dan punya otoritas terhadap suatu masalah, bahkan bisa saling menjatuhkan. Bisa saling kuat beradu argumen, saling melawan dalam berdebat suatu topik.

”Meskipun demikian, etika dunia medsos lebih menghormati bahwa perang argumen yang sehat tetap mesti didasarkan kejujuran, literasi yang akurat, dan niat yang luhur dan mulia. Tidak asal beda dan keras nadanya. Tanpa data akurat, jangan mengembangkan budaya keyboard courage, yang hanya keras dan saling membunuh nama baik di medsos. Sikap tersebut hanya buruk buat citra jejak digital kita nantinya,” pesan Achmad serius.

Yang juga penting dijaga untuk merawat ke-Indonesiaan kita di dunia maya, adalah menjaga toleransi dan membangun budaya demokrasi. Untuk itu, terus jaga kebersamaan dan kebhinekaan kita. Selain itu, kolaborasi warga bangsa yang hidup di media sosial dan dunia nyata mesti menjaga kompetensinya dalam memproduksi dan menyebar konten-konten melalui media sosial. ”Jaga jempol kita dalam menciptakan konten untuk merawat toleransi dan membangun bangunan demokrasi kita. Juga, jaga jejak digital yang terawat positif,” seru Titok Haryanto dari Literasi Indonesia Yogyakarta.

So? Menjadi tugas kita bersama, bagaimana media sosial di era digital mengambil peran yang mestinya dilakukan secara kolaboratif oleh lintas atau beragam kelompok masyarakat. Mesti ada upaya bersama untuk saling menjaga toleransi agar tidak saling melontarkan komentar negatif dan tidak membanjiri konten hoaks dan menyebar kebencian.

”Mari terus menjaga media sosial dengan konten-konten yang positif dan bermanfaat buat masyarakat lebih luas. Stop hoaks cukup di ponsel Anda, dan hanya sebarkan konten yang menginspirasi buat banyak orang di medsos,” pungkas Sigit Rahmanto, mewanti-wanti. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Wisata
Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

Info Jateng   Pendidikan
Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Info Jateng   Wisata
Close Ads X