Problematika Pembelajaran Jarak Jauh dan Solusi Pendidikan Kala Pandemi

infojateng.id - 24 Agustus 2021
Problematika Pembelajaran Jarak Jauh dan Solusi Pendidikan Kala Pandemi
Foto dw.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

WONOGIRI – Tak kunjung redup, pandemi Covid-19 makin nyata berdampak luas. Dunia pendidikan di sekolah kini dipaksa berubah. Salah satu dampak pandemi Covid-19, yang kita alami 17 bulan terakhir, memaksa dunia pendidikan yang semula berlangsung offline berganti online. Jika sebelumnya murid dan guru bertemu tatap muka di kelas nyata, kini ruang kelas pindah menjadi kelas virtual atau dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, karena dipaksa berubah, apakah konsep PJJ di masa pandemi sudah cukup memuaskan penerapannya di lapangan?

Mengutip riset Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada Agustus 2020 terhadap 2.201 responden siswa secara acak se-Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas, ternyata didapat jawaban 92% masih mengalami masalah dengan PJJ. Hanya 8% yang mengaku sedikit masalah dan 0% yang mengaku tidak ada masalah. Lantas, apa sih yang jadi masalah?

Sebanyak 38% mengaku kurang fokus dan merasa kurang bimbingan dari guru. Lalu, 35% gagal berinteraksi karena akses internet yang masih buruk, 7% tak bisa akses belajar karena tak punya gawai, 4% tidak bisa menerapkan aplikasi pendidikan yang ditugaskan guru, dan 3% tidak dapat perhatian dan bimbingan orangtua.

“Complicated memang. Intinya, berfokus pada minimnya akses jaringan dan SDM guru yang kompeten serta peran orangtua yang masih gagap digital dan belum bisa fokus karena anak dianggap menambah beban kerjaan orangtua di rumah. Ini butuh solusi yang perlu diatasi secara kolaboratif oleh tiga pihak tersebut,” papar Dr. Murdianto, dosen IAI Sunan Giri (INSURI) Ponorogo yang juga founder Yayasan Nurul Afkar, mengutip riset SMRC memetakan tantangan dan problem praktik PJJ di masa pandemi saat ini.

Murdianto memaparkan hasil temuan tersebut dalam webinar bertajuk “Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid 19”. Webinar literasi digital ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam Program Nasional Indonesia Makin Cakap Digital untuk masyarakat Kabupaten Wonogiri, 28 Juni lalu.

“Pemerintah sudah sangat sadar problem dan tantangan minimnya jaringan untuk akses internet itu. Dan, sampai 2022, Presiden Jokowi menargetkan tambahan pembangunan 4.200 BTS ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah terpencil dan terluar,” ungkap Subekhan Nurhadi, pembicara lain yang juga Head Master Vocation High School.

Namun, selain problem jaringan dan infrastruktur teknologi informasi, khususnya di pelosok, problem dan tantangan yang mendesak dituntaskan adalah belum maksimalnya sosialisasi PJJ dengan penerapan kurikulum darurat, agar para guru segera menyiapkan materi yang tepat dan diwujudkan dalam konten-konten materi digital yang mudah diakses dan dipahami peserta didik di kelas-kelas zoom.

Tapi untuk itu, lanjut Subekhan, muncul masalah baru, yakni minimnya SDM guru yang berkompeten untuk membuat konten pelajaran digital.
“Kompetensi guru yang mempunyai kecakapan digital dan bisa membuat materi digital masih perlu digenjot lebih banyak dengan kegiatan seperti webinar literasi digital ini. Karena, ini juga menyangkut ketersediaan SDM yang sesuai era digital saat ini. Buat guru yang berusia milenial mungkin tidak masalah, bisa dikebut. Tapi guru yang dari angkatan baby boomers atau guru usia sepuh dan mau pensiun, ini jadi masalah karena umumnya masih gaptek,” ungkap Subekhan.

Murdianto dan Subekhan berbagi pengalaman dipandu oleh moderator Dimas Satria dan ditemani pembicara lainnya: Nuralita Armelia (fasilitator dari Kaizen Room), Ahmad Wahyu Hidayat (dosen UNU Yogyakarta) serta blogger dan digital parenting Nia Kurniawan sebagai key opinion leader.

Murdianto menambahkan, memang butuh solusi komphrehensif untuk menuntaskan gap generasi SDM guru. “Mau tak mau guru-guru generasi milenial mesti mau bergerak dan berbagi ilmu kecakapan digitalnya. Ajari kaum guru generasi baby boomer yang sepuh, pelan tapi pasti, dengan telaten untuk berkolaborasi. Yang sepuh menyumbang materi pelajaran yang matang dan yang muda menyuport kecakapan digital,” ujar Murdianto, yang optimistis bakalketemu formulanya.

Dengan begitu, lanjutnya, akan muncul konten-konten kolaboratif yang pas dan mudah dicerna secara digital di kelas-kelas virtual. “Jadi, beda generasi bisa diramu dengan bantuan teknologi digital. Kuncinya saling sinergi dan kolaborasi,” kata Murdianto, memungkas diskusi. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

Info Jateng   Pendidikan
Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Info Jateng   Wisata
Polres Jepara Gelar Latihan Ops Lilin Candi, Matangkan Pengamanan Nataru

Polres Jepara Gelar Latihan Ops Lilin Candi, Matangkan Pengamanan Nataru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Angka Partisipasi PAUD di Jawa Tengah Naik

Angka Partisipasi PAUD di Jawa Tengah Naik

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Ahmad Luthfi Minta Ginsi Ikut Tumbuhkan Perekonomian Wilayah

Ahmad Luthfi Minta Ginsi Ikut Tumbuhkan Perekonomian Wilayah

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
IHC dan MPKS PP Muhammadiyah Bekali Relawan KawanMu dengan Hipnoterapi

IHC dan MPKS PP Muhammadiyah Bekali Relawan KawanMu dengan Hipnoterapi

Info Jateng   Info Nasional   Laporan Khusus
Polres Boyolali Lakukan Gerakan Menanam Pohon Bersama Masyarakat

Polres Boyolali Lakukan Gerakan Menanam Pohon Bersama Masyarakat

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Kampanye Isu Lingkungan Lewat Festival Teater Pelajar 2025

Kampanye Isu Lingkungan Lewat Festival Teater Pelajar 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Wagub Jateng Taj Yasin: Majelis Taklim Jadi Penjaga Keberlanjutan Pendidikan Islam

Wagub Jateng Taj Yasin: Majelis Taklim Jadi Penjaga Keberlanjutan Pendidikan Islam

Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Bupati Witiarso Perkuat Wisata Terintegrasi dan Ekonomi Desa

Bupati Witiarso Perkuat Wisata Terintegrasi dan Ekonomi Desa

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Pemprov Jateng Salurkan Lebih Rp1 Miliar kepada Penghafal Al-Qur’an

Pemprov Jateng Salurkan Lebih Rp1 Miliar kepada Penghafal Al-Qur’an

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gandeng BRIN, Pemkab Jepara Dorong Mitigasi Bencana Berbasis Teknologi

Gandeng BRIN, Pemkab Jepara Dorong Mitigasi Bencana Berbasis Teknologi

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X