Menghilangkan Budaya Bullying di Ruang Digital yang Kian Marak

infojateng.id - 17 September 2021
Menghilangkan Budaya Bullying di Ruang Digital yang Kian Marak
Ilustrasi cyber bullying by Wikipedia - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

MAGELANG –  Dosen Fisip Universitas Jember Supranoto menuturkan, perundungan siber atau lebih dikenal juga sebagai cyberbully menjadi satu dari sekian banyak konten negatif ruang digital yang tak boleh didiamkan dan berakar menjadi budaya yang merusak moral bangsa.

”Cyberbully perlu dilawan, diantisipasi, agar tidak terus menerus terjadi,” ujar Supranoto saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Cerdas dan Bijak Berinternet: Pilah Pilih Sebelum Sebar” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Supranoto mengatakan, perundungan siber yang ditandai dengan tindakan gampang melecehkan atau merendahkan seseorang itu kebanyakan menimpa kalangan anak-anak dan remaja. Perundungan dapat dilakukan melalui pesan singkat, email, blog, media sosial, atau halaman web demi mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi seseorang. ”Cyberbully ini banyak jenisnya, namun kadang bisa disadari dan tidak disadari,” ujar Supranoto.

Jenis perundungan siber itu antara lain cyberbully flaming, yakni perundungan berupa mengirimkan pesan yang berapi-api dengan kata-kata kasar tentang seseorang. Selain itu, ada online harassment atau pelecehan, yang bentuknya juga berkali-kali mengirim pesan atau gambar hinaan untuk menyerang dan menyakiti perasaan seseorang melalui email dan pesan teks.

”Yang tak kalah bahayanya adalah jenis perundungan siber denigration atau fitnah, karena ini bentuknya mengirim pernyataan yang merugikan, tidak benar, atau kejam tentang seseorang ke orang lainnya atau memposting hal tersebut di media sosial,” tegas Supranoto.

Perundungan siber juga bisa berbentuk impersonation atau peniruan, yakni tindakan berpura-pura menjadi orang lain dengan membobol akun orang yang menjadi korban dan mengirim atau memposting materi yang membuat orang itu menjadi terlihat buruk atau membuat orang tersebut dalam masalah atau bahaya ataupun merusak reputasinya.

”Perundungan siber tak sedikit pula yang berbentuk outing and tickery, yakni dengan menyebarkan rahasia seseorang, meneruskan pesan atau gambar pribadi dengan menipu seseorang agar mengungkapkan rahasia atau informasi memalukan yang kemudian disebarkan secara online,” kata Supranoto.

Perundungan siber paling sederhana dapat pula ditemui melalui exclusion atau pengucilan. Yakni, secara sengaja mengucilkan atau mengeluarkan seseorang dari grup online. Sedangkan tak kalah populernya perundungan siber berbentuk cyberstalking atau penguntit, yang berulang kali mengirim pesan mengandung ancaman atau aktivitas online lainnya yang membuat orang lain merasa ketakutan karena keamanan pribadinya diketahui.

”Untuk menghindari perundungan siber ini, waspadai jejak digital yang ditinggalkan,” saran Supranoto. Jejak digital itu bisa postingan di media sosial, pencarian di Google, tontonan di YouTube, jalur ojek online, pembelian di marketplace, games online yang dimainkan, aplikasi yang diunduh, musik online yang diputar, sampai situs web yang dikunjungi.

Narasumber lain dalam webinar kali ini, dosen DKV Universitas Sahid Surakarta Ahmad Khoirul Anwar mengatakan, kesadaran terhadap keamanan digital penting guna mencegah agar media sosial tidak menjadi senjata makan tuan. ”Kita harus memulai kebiasaan menjaga keamanan digital, mulai dari akun-akun kita, menjaga keamanan akses internet kita, termasuk menjaga kesantunan atau etika masing-masing,” kata Khoirul.

Khoirul menilai, masih banyak pengguna media sosial yang belum optimal dalam memproteksi akun-akun dan perangkat digitalnya. Termasuk, belum optimal dalam memagari diri agar tak tembus berita hoaks. ”Berita hoaks bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, menimbulkan kecemasan sampai pada kekerasan. Berita hoaks dihadirkan untuk memanipulasi banyak orang, dan kita masih banyak yang menjadi korban,” ujarnya.

Dipandu oleh moderator Dannys Citra, webinar ini juga menghadirkan narasumber penulis konten Jaring Pasar Nusantara Murniandhany Ayusari, dan digital marketing Pesona Magelang Yasin Awan Wiratno, serta Ramadhinisari yang bertindak selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Wisata
Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Jelang Nataru, Harga Kepokmas di Pasar Batang Naik 50 Persen

Jelang Nataru, Harga Kepokmas di Pasar Batang Naik 50 Persen

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polemik Tambang di Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Coba-coba Ubah Informasi Tata Ruang!

Polemik Tambang di Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Coba-coba Ubah Informasi Tata Ruang!

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Kolaborasi Ahmad Luthfi Diacungi Jempol, Luhut: Jateng Punya Semua Potensi

Kolaborasi Ahmad Luthfi Diacungi Jempol, Luhut: Jateng Punya Semua Potensi

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Investasi
Gubernur Luthfi: Rugi Kalau Tak Investasi di Jawa Tengah

Gubernur Luthfi: Rugi Kalau Tak Investasi di Jawa Tengah

Ekonomi   Info Jateng   Investasi
Pesantren Didorong jadi Ruang Aman dan Ramah bagi Santri

Pesantren Didorong jadi Ruang Aman dan Ramah bagi Santri

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Bupati Witiarso Targetkan 3,2 Juta Pohon untuk Hijaukan Kota Ukir

Bupati Witiarso Targetkan 3,2 Juta Pohon untuk Hijaukan Kota Ukir

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Jelang Natal, TNI-Polri Bersama Masyarakat Bersihkan Gereja di Jepara

Jelang Natal, TNI-Polri Bersama Masyarakat Bersihkan Gereja di Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X