Kenali Risiko Keamanan dan Mitigasi Teknologi Agar Tak Menjadi Korban Cyberbullying

infojateng.id - 23 September 2021
Kenali Risiko Keamanan dan Mitigasi Teknologi Agar Tak Menjadi Korban Cyberbullying
Ilustrasi cyber bullying by Wikipedia - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

SUKOHARJO – Programer dan Konsultan Teknologi Informasi Eka Y. Saputra mengajak masyarakat lebih waspada dan berhati-hati saat berada di ruang digital. Pasalnya, selain konten negatif, ruang digital juga rawan terjadi perundungan dunia maya (cyberbullying) maupun predator siber (online predatory) yang mengancam anak-anak dan remaja.

”Agar tak menjadi korban cyberbullying dan predator online, perlu mengenal risiko keamanan dan mitigasi teknologi informasi bagi anak dan remaja,” ujar Eka Y. Saputra saat menjadi pembicara pada webinar literasi digital bertema ”Memanfaatkan Ruang Digital sebagai Sarana untuk Meningkatkan Prestasi” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).

Eka mengatakan, cyberbullying atau perundungan dunia maya ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Cyberbullying umumnya berperilaku agresif dan bertujuan, bisa dilakukan suatu kelompok atau individu.

”Cyberbullying akan dilakukan secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental,” jelas Eka kepada 300-an partisipan webinar.

Tujuan cyberbullying, lanjut Eka, untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya: menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial. Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan atau menyakitkan.

”Namun ada juga yang meniru atau mengatasnamakan seseorang, misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka. Bentuk cyberbullying bisa berupa penghinaan, fitnah, umpatan, ancaman, impersonalisasi, pengucilan, maupun pelecehan seksual,” imbuh Eka.

Selanjutnya, mirip dengan cyberbullying, namun predator online lebih fokus pada tindakan pelecehan seksual yang biasanya dilakukan pria dewasa kepada anak-anak di bawah umur dengan berbagai motif. Biasanya mereka menjerat calon korban dengan berpura-pura ramah dan berusaha menjadi teman para pengguna internet anak-anak dan remaja.

”Perilaku predator online bersifat eksploitatif dan pelecehan seksual, gangguan psikis, namun ada juga yang bermotif ekonomi. Pelaku bisa seorang psikopat atau kriminal, melalui media sosial, aplikasi perpesanan, atau game, dan menargetkan anak-anak atau remaja, bentuknya sexting, sextortion, dan revenge porn,” papar Eka.

Mitigasi risiko kejahatan siber bagi anak kuncinya memperhatikan dan intensif berkumunikasi. Selain itu, aktifkan fitur child protection, ajarkan etika siber, perbanyak aktivitas luring, kenalkan kanal pendampingan.

Berikutnya, entrepreneur Widiarmorojati dari perspektif digital culture menyatakan Pancasila harus jadi pedoman menggunakan ruang digital, atau berdigital yang menjaga nilai budaya dan nilai bangsa.

Menurut Widiasmorojati, nilai utama sila pada Pancasila sila-1 itu cinta kasih, yakni: berakhlak baik, jujur, dan tidak menipu. Selanjutnya, nilai sila ke-2 setara, yang berarti respek, toleransi, dan empati. Nilai sila ke-3 ialah harmoni, artinya tidak egois, tidak provokatif, tidak hoaks, dan tidak SARA.

”Nilai berikutnya, yakni demokratis yang merupakan nilai dari sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan gotong royong yang merupakan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Widiasmorojati.

Widiasmorojati menambahkan, nilai demokratis di ruang digital berarti menjadi problem solver, bukan trouble maker. Adapun nilai gotong royong, akan saling membutuhkan satu sama lain (kolaborasi) dan saling menguntungkan.

Dipandu moderator Safiera Aljufry, webinar kali ini juga menghadirkan Nyarwi Ahmad (Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM), M. Jadul Maula (Budayawan), dan Shafa selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Sensasi Lari Lintas Alam dan Berkemah, Berolahraga Sambil Wisata

Sensasi Lari Lintas Alam dan Berkemah, Berolahraga Sambil Wisata

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga   Wisata
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatra

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatra

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Info Jateng
Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pendidikan
Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Ekonomi   Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Langgar Perda, Petugas Tertibkan 11 Spanduk Liar

Langgar Perda, Petugas Tertibkan 11 Spanduk Liar

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bangsri UMKM Fest Ketiga Diikuti 25 Pelaku UMKM

Bangsri UMKM Fest Ketiga Diikuti 25 Pelaku UMKM

Ekonomi   Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan
BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X