INFOJATENG.ID- Badan Meteorologi, Klomatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengakhiri peringatan dini tsunami yang terjadi akibat gempa magnitudo 7,5 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 7,4 terjadi di Laut Flores dan berpotensi tsunami pukul 11.20 WIT. Hasil analiss BMKG menunjukkan pusat gempa pada 112 km ke arah barat laut Kota Larantuka, NTT.
“Gempa bumi dangkal akibat patahan aktif di Laut Flores, hasil analiss mekanisme sumber gempa bumi mekanismenya geser. Gempa ini berpotensi tsunami dengan ancaman waspada, artinyanketinggian tsunami setengah meter. Ancaman tersebut terjadi di Flores timur bagian utara, Pulau Sika, Pulau Sika bagian utara, dan Pulau Lembata,” katanya dalam rilis BMKG yang disiarkan melalui kanal youtube.
Lanjutnya, ada kenaikan permukaan air laut setinggi tujuh sentimeter di daerah Marapokot dan NTT artinya terjadi tsunami tapi kecil.
“Dua jam setelah gempa atau pukul 13.30 WIT, tidak terjadinya kenaikan air laut lagi, maka peringatan dini tsunami telah berakhir,” tegas perempuan yang akrab disapa Rita.
Meski begitu, Rita menegaskan ada 15 gempa susulan terjadi hingga pukul 12.40 WIT dengan kekuatan maksimal Magnitudo 5,6 SR. Untuk itu, pihaknya masih memantau perkembangan aktivitas gempa susulan yang kecenderungannya semakin melemah.
“Kami himbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Meski begitu, kami meminta warga untuk menghindari bangunan atau rumah yang rusak akibat gempa dan memastikan rumah masih dengan kondisi kokoh sebelum masuk dalam rumah.
“Ancaman tsunami sudah berakhir, namun ancaman terjadinya gempa masih sangat memungkinkan,” bebernya.
Lanjutnya, bagi masyarakat yang tinggal atau berada di wilayah utara Pantai Flores dan Pulau Lembata, untuk tetap waspada.
“Sewaktu warga merasakan guncangan yang kuat di tepi pantai, atau mengayun cukup lama hingga 10 hitungan, kami meminta warga untuk mencari tempat yang lebih tinggi dan jangan menunggu sirine bunyi,” urainya.(redaksi)