Pati, Infojateng.id – Ketika banyak elite politik dan aktifis partai yang sukses berkarier karena panggung dinasti, Ali Badrudin menunjukkan sebaliknya. Perjalanan karier politiknya yang diawali dari nol hingga menjadi Ketua DPRD Pati tidaklah mudah. Penuh perjuangan dan tanpa mengenal lelah serta bukan garis dinasti.
Laki-laki yang sering disapa Pak Ali ini mengawali karier politiknya menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebelum era reformasi. Kala itu, hanya ada tiga partai yang mengikuti kontestasi pemilu, PartaiGolongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI.
Jadi simpatisan PDI saat itu tidak seperti sekarang, banyak intimidasi. Bahkan, Ali juga kerap dilarang ikut kampanye oleh kepala desa setempat. Namun, hal itu tidak menyurutkan minat laki-laki asal Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Pati ini untuk tetap mencintai PDI.
Kala itu, PDI belum sepopuler sekarang, bahkan dianggap partai minoritas, namun Ali tidak patah semangat. Baginya PDI adalah darah daging yang tidak bisa dipisahkan begitu saja dari dirinya.
Politik Sebagai Pelayanan
Sebagaimana yang Erdogan katakan, jika politik tidak diisi oleh orang baik, maka hanya akan dikuasai oleh orang yang tidak baik. Pemikiran ini pula yang ada pada Ali Badrudin.
Ali menerima amanah ketua DPC PDI Perjuangan Pati, membuat semangat Ali tidak pernah padam. Beliau selalu membuktikan pada mereka yang masih bersikap apatis dan menilai negatif tentang politikus. Bahwa politik tidak sekotor yang mereka sangkakan. Politik adalah salah satu cara untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
Dari sinilah karier politiknya terus menanjak. Hingga pada Tahun 2014 Ali terpilih sebagai anggota legislatif yang mewakili dapil 5. Yaitu Kayen, Gabus, Tambakromo dan Sukolilo. Ali juga menduduki posisi Ketua DPRD Pati.
Prestasi Ali Badrudin
Politik bukan hanya kepentingan individu dan kelompok. Melainkan kepentingan masyarakat luas demi kesejahteraan bersama. Inilah yang menjadi dasar kerja seorang Ali Badrudin. Prestasi yang ditorehkannya selama karier politiknya terbilang cemerlang.
Salah satunya adalah menyatukan PDIP Pati yang terbelah menjadi dua kubu pada tahun 2011. Dengan sikap arif dan kecerdasannya Ali berhasil menyatukan dua kubu hingga kembali bersatu seperti semula.
Tidak hanya itu saja. Di internal PDIP, Ali juga berhasil menguatkan sayap-sayap organisasi pada partai dan menguatkan struktural organisasinya. Baik dari ranting, PAC, hingga DPC.
Dialog Santai Tampung Aspirasi
Ada banyak cara yang dilakukan anggota legislatif untuk mendekatkan diri di masyarakat. Salah satunya adalah mengajak mereka berdialog santai dan untuk menampung aspirasi dari mereka. Cara ini pula yang dilakukan oleh ketua DPRD Pati asal Kayen ini.
Ali selalu mencoba berkoordinasi dengan bergabung bersama masyarakat. Duduk bersama. Menjaga hubungan dan mendengarkan apapun aspirasi yang ingin disampaikan oleh masyarakat. Tidak hanya sebatas itu saja. Tapi juga mencoba mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai pembangunan di daerahnya.
Dari sinilah akhirnya Ali Badrudin kembali dipercaya menduduki kursi DPRD Pati untuk periode 2019 hingga 2024. Sebuah kepercayaan yang tidak datang begitu saja. Tapi atas berbagai usahanya untuk terus mengembangkan daerah tempat kelahirannya.
Ali Badrudin adalah salah satu wujud jiwa muda yang mampu berbaur di semua kalangan. Yang mau duduk bersama untuk sekedar menggali berbagai permasalahan. Lalu memetakan solusi dan mewujudkan tindakan yang nyata. Pembangunan berkelanjutan demi kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Terutama di wilayah Kabupaten Pati. (*)