Pati, Infojateng.id – Dugaan kasus pelecehan seksual oleh oknum guru berinisial Z kepada muridnya berinisial CR warga Desa Ketanggan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati dilaporkan ke Unit PPA, Polres Pati pada Kamis (2/6/2022).
Peristiwa tak senonoh yang diduga dilakukan oleh oknum guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatussibyan Desa Ketanggan itu sebenarnya terjadi dua pekan yang lalu, pada Jumat (20/5/2022) namun keluarga korban tidak tahu harus melaporkanya kasus itu ke mana.
Pihak keluarga korban akhirnya mendapatkan bantuan hukum dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Rumah Setara. Sehingga kasus yang menimpa siswi kelas 6 MI bernisial CR (12) itu bisa diproses secara hukum untuk lebih lanjut.
Honis Andrea, SH Advokat dan Konsultan Hukum dari LKBH Rumah Setara mengungkapkan, laporan tindak asusila yang menimpa klienya asal Desa Ketanggan sudah masuk. Rencananya pada Sabtu (4/6/2022) akan dilakukan pemeriksaan dengan memanggil pelapor dan korban.
“Besok akan didalami lebih lanjut oleh penyidik dengan mendatangkan pelapor beserta korban. Semoga berjalan dengan lancar dan pihak pelaku segera mempertanggung jawabkan tindakanya. Saat ini korban masih sangat trauma, bahkan dari keterangan ibunya, korban belum mau ke luar rumah,” ungkap Honis.
Honis menjelaksan, pihakya dalam kapasitas memberikan bantuan konsultasi hukum kepada masyarakat yang kurang mampu dan pihak keluarga korban sudah menyerahkanya untuk proses hukum yang akan berjalan.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tindak asusila itu diketahui ibu CR saat putrinya pulang les dengan kondisi menangis. Kemudian CR menceritakan kepada ibunya telah dilecehkan oknum guru berinisial Z (50).
“Saat itu putri saya mengikuti les di sekolah, dia pulang kondisi nangis terus. Dia mengaku telah dilecehkan oknum guru berinisial Z itu. Selanjutnya, saya datangi ke rumah Z untuk mengklarifikasi dugaan tindak asusila itu. Sayangnya, Z malah tidak mengakuinya,” ungkap FR (30) yang merupakan ibu korban.
Berdasarkan keterangan ibu korban, oknum guru Z dengan senonoh mencium, meraba payudara, bahkan membuka rok CR. Dari keterangan anaknya, tindak asusila itu dilakukan saat situasi sepi, karena di sekolah tinggal CR yang paling akhir mengumpulkan tugas les. Mendapati perlakuaan yang tidak senonoh, CR ketakutan dan menangis pulang ke rumah. (redaksi)