Pati, infojateng.id – Donny Susanto terpilih sebagai Ketua Forum Komunikasi Badan Permusyawarakatan Desa (FK BPD) Kabupaten Pati, Sabtu (27/8/2022). Ia akan menahkodai forum tersebut selama masa periode 2022 hingga 2027.
Pemilihan Ketua FK BPD berlangsung di ruang rapat gabungan DPRD Pati, Sabtu (27/8/2022). Setiap kecamatan memiliki tiga perwakilan dan juga suara dalam penentuan Ketua FKBPD Pati.
Ada dua calon yang muncul dalam pemilihan FKBPD. Antara lain, dari Kecamatan Margoyoso Budiantoro dan Kecamatan Margorejo Donny Susanto. Dalam kesempatan itu, Donny mendapat 26 suara dan unggul atas Budiantoro.
Ketua FK BPD Pati Donny Susanto mengucap syukur atas amanah yang diberikan kepadanya untuk memimpin FK BPD Pati lima tahun ke depan.
Donny menegaskan bahwa keberadaan FK BPD tidak akan memecahbelah BPD di Kabupaten Pati, mengingat FK BPD hanya forum lokal Pati. Bahkan, pihaknya siap bersinergi dengan siapapun untuk tujuan bersama salah satunya kesejahteraan anggota BPD di Pati.
Donny juga menambahkan, keberadaan FK BPD akan mempersatukan semua kepentingan BPD se Kabupaten Pati. Bukan dalam rangka bersaing dengan Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (Abpedsi). Sebab, munculnya FK BPD ini, hanya untuk menyatukan dan sebagai organisasi lokalnya saja.
“Melalui FK BPD Pati ini, kami menentukan kearifan lokal sebagai pijakan utamanya. Sehingga kami juga akan terus berkoordinasi dan kolaborasi untuk menentukan langkah-langkah untuk kesejahteraan teman-teman BPD di Bumi Mina Tani,” tegasnya.
Diketahui, saat ini anggota BPD hanya mendapat insentif Rp 1.750.000 selama setahun. Artinya, anggota BPD hanya mendapat insentif sebesar Rp 145.000 dalam sebulan.
“Kami berharap paling tidak ada kenaikan insentif dari yang sekarang,” ujar Donny yang juga Ketua BPD Muktiharjo, Kecamatan Margorejo.
Hal tersebut menurut Donny sangat ironis. Sebab, berbanding terbalik dengan adanya wacana anggaran pengadaan motor baru untuk kepala desa sebagai kendaraan operasional. Padahal, BPD juga memiliki fungsi dan peran strategis sebagai mitra kepala desa dalam pembangunan desa.
“BPD kan juga punya peran strategis di desa. Misal dalam pembentukan peraturan desa. Bisa dikatakan sama dengan DPRD kalau di tingkat pemerintah daerah. Tapi sayangnya, anggota BPD di Pati kesejahteraannya kurang diperhatikan. Ini lah yang menjadi keprihatinan kita semua,” tegasnya.
Donny berharap, kondisi tersebut mendapat perhatian dari Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro. Mengingat, ia merupakan stakeholder yang menjadi kunci kebijakan agar kesejahteraan anggota BPD bisa meningkat.
Sementara itu, terkait program kerja, dalam waktu dekat, Donny akan melakukan konsolidasi internal. Antara lain dengan melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah.
“Selain konsolidasi secara internal, kami akan segera mengagendakan agar bisa menghadap Pj Bupati untuk menyampaikan uneg-uneg dan keluh kesah kami secara langsung,” bebernya.(redaksi)