Batang, infojateng.id – Rencana pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis Islami nantinya akan menambah suasana religius di lingkungan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Program tersebut didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batang, karena seluruh karyawan dan keluarganya tetap mendapatkan ilmu agama dari para ulama yang berkompeten, setelah banyaknya pondok pesantren yang dibangun.
Sekretaris MUI Batang KH. M. Saefudin Zuhri menyampaikan, nantinya SMK berbasis Islami akan dikelola oleh Nahdlatul Ulama (NU).
“Selain putra-putri mereka dididik secara agama, para karyawan KITB juga diarahkan untuk menjadi santri, di pesantren-pesantren yang sudah disiapkan,” kata Saefudin, saat ditemui usai mengikuti peringatan Hari Tani Nasional, di Masjid Agung Darul Muttaqin, Kabupaten Batang, Senin (26/9/2022).
Ia meyakini dengan dibangunnya institusi pendidikan berbasis Islam, tentu akan dilirik oleh tenaga ahli yang datang ke KITB.
“Mereka pasti memilih institusi pendidikan terbaik bagi putra-putrinya nanti,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Batang.
Di samping itu, akan dibangun pula sekolah berbasis internasional yang berlandaskan Ahlussunnah Wal Jamaah.
“Anak-anak kami lulusan Timur Tengah yang bermazhab Syafi’iyah, sudah siap mengabdikan dirinya dengan ilmu yang bermanfaat. Cita-cita itu Insya Allah akan terwujud,” harapnya.
Ia memastikan, seluruh elemen masyarakat Batang memberikan dukungannya.
“Justru KITB itu merupakan anugerah buat kami. Prosesnya tidak akan lama, insya Allah Batang akan menjadi Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur atau negeri yang makmur dan damai,” tegasnya.
Sementara itu, Perwakilan Omah Tani Batang Gotama Bramanti mengatakan, peringatan Hari Tani Nasional sengaja didesain khusus di Serambi Masjid Agung, yang membawa moral bagi masyarakat Kabupaten Batang.
“Adanya KITB dan revolusi industri, tidak akan pernah lepas dari peran para kyai kita,” terang Gotama.
Gotama mengharapkan, 500 pekerja di KITB tetap menuntut ilmu agama Islam kepada para ulama atau kyai.
“Harus taat dan patuh terhadap fatwa para ulama kita. Semua ulama yang berkompeten di Batang akan masuk ke dalam struktur organisasi kami,” tandasnya. (eko/redaksi)