Pati, infojateng.id – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Temu Bisnis Usaha Ikan Nila Salin di Joglo Mina Mangrove, Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Pati, Selasa (1/11/2022).
Kegiatan tersebut dalam rangka fasilitasi akses pasar produk kelautan dan perikanan, khususnya nila salin.
Hal tersebut juga sebagai tindaklanjut dari Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomer 64 Tahun 2021 dan nomor 16 Tahun 2022, dimana Kabupaten Pati merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai kampung budidaya nila salin.
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Muspika Tayu, pelaku usaha perikanan hingga kelompok budidaya ikan yang ada di wilayah Kecamatan Tayu dan sekitarnya.
Camat Tayu Imam Rifai mengatakan, dalam pertemuan tersebut terungkap sejumlah hal yang perlu ditingkatkan. Salah satunya terhadap diversivikasi produk olahan nila.
“Diversivikasi produk olahan Ikan Nila menjadi penting agar target atau sasaran pasar semakin luas. Jadi tidak hanya dijual dalam bentuk ikan segar, melainkan perlu peningkatan diversifikasi produk olahan nila, seperti presto nila, bakso ikan, nuget dan lainnya,” katanya.
Karena itu, pihak kecamatan juga berkomitmen agar kedepan bisa memberikan bantuan penyuluhan ke UMKM. Agar melakukan inovasi makanan olahan nila. “Adanya inovasi menjadikan Nila memiliki nilai tmbah. Bahkan bisa meningkatkan serapan tenaga kerja masyarakat,” ungkapnya.
Lanjut Imam Rifai, dalam pertemuan tersebut juga terungkap sejumlah persoalan dan tantangan yang dihadapi para pembudidaya Ikan Nila di Tayu. Mereka, para pembudidaya berharap ada kerjasama yang sinergi antara pembudidaya dengan eksportir dan pelaku usaha makanan siap saji (PHRI).
“Para pembudidaya juga berharap agar ada pemodalan untuk pembiayaan pakan. Terkait hasil produksi, para pembudidaya membutuhkan adanya pengepul untuk menampung hasil panen mereka dan kemudian diteruskan ke eksportir. Sedangkan untuk mngantisipasi panen raya, perlu ada gudang pengawet atau cold storage yang cukup,” ungkapnya.(redaksi)