Pati, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati memberikan piagam penghargaan kepada sekolah di Bumi Mina Tani yang memperoleh gelar sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan mandiri. Selain itu, penghargaan kampung Iklim kategori utama untuk Desa Tunggulsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati.

Kepala DLH Pati Tulus Budiharjo saat diwawancarai Info Jateng.
Kepala DLH Pati Tulus Budiharjo mengungkapkan, piagam penghargaan ini diserahkan Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro kepada sekolah-sekolah yang berhasil lolos menjadi sekolah Adiwiyata mandiri dan tingkat kabupaten hingga nasional.
Total ada 25 piagam penghargaan yang diserahkan, termasuk di antaranya juara 1 kompetisi mengajar mizuku oleh Alin Yuliana Putri dari SDN Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Pati dan pemenang gambar bercerita mizuku dari SDN 02 Tamansari, Kecamatan Tlogowungu, Pati.
“Untuk penghargaan sekolah, tingkat kabupaten, provinsi dan nasional ada juga dari SNPN 3 Pati yang memperoleh penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri. Kemudian ada juga dari Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu mendapat penghargaan sebagai kampung Iklim kategori utama,” ungkap Tulus kepada Info Jateng.
Lebih lanjut Tulus menyampaikan, dengan penghargaan Adiwiyata ini sebagai rintisan untuk memberikan wawasan lingkungan kepada masyarakat yang dimulai dari sekolah. “Sebenarnya untuk proses program adiwiyata ini sejak 2022 lalu. Jadi kita kumpulkan karena berjenjang dari tingkat kabupaten hingga nasional. Sedangkan untuk kriterianya, secara umum terkait penerapan budaya lingkungan bersih dan sehat kepada seluruh warga di sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Pati Indah Pratitasari menambahkan, sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi persoalan lingkungan, DLH secara rutin memberikan pendampingan kepada sekolah-sekokah adiwiyata di Pati baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri. Sebenarnya masih ada satu lagi yakni Eco Asian, hanya saja di Pati baru di SMK Tunas Harapan.
“Alhamdulillah yang kami usulkan Tahun 2022 lalu semuanya lolos. Untuk indikatornya sendiri sama, yakni tentang kebersihan lingkungan, fungsi sanitasi, fungsi drainase dan terkait penanaman serta pemeliharaanya. Selain itu terkait konservasi energi, konservasi air dan inovasi. Semua upaya itu harus dilaksanakan di sekolah,” imbuhnya. (redaksi)