Kendal, Infojateng.id – Program Pemkab Kendal terkait pemerataan dan percepatan pembangunan desa melalui dusun yang merupakan visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati Kendal berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK), pada tahun 2022 mulai terealisasi secara bertahap. dan tahun 2023 realisasi BKK terus dikejar guna mempercepat pembangunan.
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto melakukan monitoring hasil pelaksanaan BKK Dusun di desa Ngabean Kecamatan Boja dengan hasil pembangunan di delapan dusun, diantaranya dusun Ngabean, Kliwonan, Gowok, Kalikatok, Balak, Bulumesu, Mluro, dan Ngularan, Kamis (9/3/2023)..
Bupati Dico menyampaikan, bahwa penyaluran BKK akan dilakukan bagi seluruh Dusun, pihaknya mengharapkan dana BKK mampu dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Diharapkan, lanjut dia, program dana BKK menjadi program padat karya yang mampu memberikan pergerakan ekonomi dalam pengerjaannya.
“Bantuan Keuangan Khusus ini lebih condong pada peningkatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, kegiatan sosial dan pendidikan. Oleh karena itu saya harap BKK mampu memberikan dampak positif dalam hal pembangunan dari dusun, termasuk juga untuk pengerjaannya dilakukan oleh warga sendiri yang bias menjadi padat karya,” ujar Dico.
Ia mengungkapkan, seluruh dana BKK yang disalurkan saat ini sebesar Rp. 100 juta, adapun Bantuan Keuangan Khusus kepada Pemerintah Desa Berbasis Dusun direncanakan dan dianggarkan sesuai dengan permohonan atau proposal dari Pemerintah Desa.
“Kemudian diberikan sesuai kemampuan keuangan daerah, melalui musyawarah desa dan Kepala Desa menyampaikan proposal (usulan) kepada bupati melalui camat sesuai dengan skala prioritas,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Yanuar Fatoni menjelaskan pada tahun 2023 setidaknya terdapat 420 dusun yang hamper selesai pengerjaan, atau dari 1165 dusun sejak tahun 2022 hampir 100 persen telah tercover.
“Tahun 2023 ini hampir merata semuanya telah tercover penggarapan dari dana BKK dusun ini, pembangunan ini juga berdasarkan tematik desa yang membatasi pada usulan setiap desa,” jelas Yanuar.
Sebagai contoh, imbuhnya, jika desa wisata berarti fokus pada pengembangan wisata, umkm juga fokus pada program UMKM, termasuk desa agro berarti fokus pada sektor pertanian.
Kepala Desa Ngabean Anom Tri Syamcoko mengucapkan terimakasih atas adanya program dana BKK dusun yang dapat memberikan pembangunan jalan di delapan dusun Desa Ngabean.
“Alhamdulillah kita mendapatkan delapan titik program dana BKK, dan itu semua sangat bermanfaat terutama dalam jalur pertanian di desa kami,” terang Anom.
Usai meresmikan program Dana Dusun Bupati turut memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada warga masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi di Dusun Ngabean. (eko/redaksi)