Temanggung, Infojateng.id – Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung Eni Maulani Saragih Al Khadziq mendorong para ibu, untuk mempelajari menu makanan, dan mempraktikan dengan menyediakan makanan bergizi bagi keluarganya.
Hal itu mengemuka, di sela monitoring hari ke-69 penurunan stunting dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), kepada Balita, Batita dan ibu hamil, di Desa Tanggulanom dan Salamrejo, Kecamatan Selopampang, Senin (24/7/2023).
Kegiatan yang diikuti Ketua Pesatuan Istri Anggota Dewan (PIAD) DPRD Kabupaten Temanggung, Forkompimcam, satgas stunting, Puskesmas, serta para bidan desa itu, juga dilakukan di Desa Mento, Kecamatan Candiroto.
Dalam kesempatan tersebut, Eni menanyakan menu yang disukai, maupun yang tidak disukai oleh anak-anak penerima. Hal itu terlihat dari makanan yang habis atau tidak habis.
Dia berpesan kepada para ibu, agar jujur dalam pendataan selama PMT. Berikan keterangan sebenar-benarnya, supaya tercatat, terukur, untuk bahan evaluasi.
“Ibu-ibu sekalian jangan pernah ragu untuk menyampaikan keterangan yang sebenar-benarnya tentang anak kita, misalnya makan tidak habis, tidak suka makanannya. Hal ini semata sebagai bahan evaluasi kita. Supaya apa yang kita lakukan semuanya terukur,” pinta Eni.
Eni juga meminta ibu-ibu untuk mempelajari cara membuat menu dan memasaknya. Sehingga nantinya dapat meneruskan pemberian makanan yang bergizi dan berprotein setelah 90 hari menerima PMT.
Diungkapkan, lanjut dia, upaya yang dilakukan tersebut merupakan ikhtiar investasi luar biasa, untuk aset yang luar biasa pula, yakni anak generasi emas bangsa ini.
“Mungkin hari ini tidak terasa manfaatnya, tetapi anak-anak kita merupakan aset negara untuk generasi emas di tahun 2045. Mudah-mudahan di desa ini tidak ada anak yang tidak sehat, semuanya sehat, cerdas, pintar, kuat dan punya kemampuan dan ahklak yang bagus di kemudian hari,” bebernya.
Sementara itu, Ketua PIAD Kabupaten Temanggung Ratna Ardiyan Yunianto berpesan kepada para ibu, supaya mempelajari buku Kartu Menuju sehat (KMS) anak-anaknya, agar bisa memantau tumbuh kembangnya.
“Harus telaten memberikan kepada anaknya, apa yang telah diberikan kepada ibu kader. Jangan sampai makanan yang sudah diberikan oleh ibu kader mubazir, dipastikan sampai ke perut atau dimakan oleh putra putri ibu,” tandas Ratna. (eko/redaksi)
