Jepara, Infojateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengajak seluruh masyarakat untuk mengenali Mitigasi Bencana.
Ajakan tersebut dia sampaikan saat membuka Rakor Kesiapsiagaan Bencana di Aula Sultan Hadlirin Gedung OPD Bersama Lantai 3, Selasa (12/12/2023)
“Sehingga diharapkan baik BPBD maupun OPD terkait tetap waspada dan bersiap siaga melaksanakan upaya mitigasi bencana di musim penghujan,” ujar Edy Supriyanta.
Rapat koordinasi dipimpin langsung Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dihadiri jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Forkopincam, pimpinan perusahaan, Ormas, dan peserta rakor lainnya.
Beberapa hal telah menjadi pembahasan dalam koordinasi tersebut seperti yang disampaikan yaitu mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana baik menjelang musim hujan maupun kemarau seperti saat ini melalui mitigasi bencana.
Dijelaskan, salah satu bentuk kesiapsiagaan bencana itu adalah melakukan mitigasi guna memperkecil risiko dampak bencana yang diprediksi akan terjadi.
“Lakukan terus pelatihan tentang mitigasi bencana kepada masyarakat, khususnya di desa-desa yang kali ini sering terjadi kebakaran. Sedangkan ketika hujan tiba rawan terjadi banjir dan tanah longsor,” ucapnya.
Edy menambahkan, keberhasilan kita memperbaiki posisi kerawanan bencana dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) jangan membuat terlena.
Sebaliknya, kata dia, tingkatkan kewaspadaan dan koordinasi. Berdasar IRBI tahun 2022, Jepara berada di peringkat ke-13 Jawa Tengah, masuk dalam “Kelas Risiko Sedang”, dengan skor 122,27. Ini berarti turun dari indeks tahun 2021 yang berada pada skor 135,11.
“Masuknya musim penghujan, berarti ancaman banjir, tanah longsor, dan puting beliung meningkat. Mari waspadai bersama,” imbuhnya.
Menurutnya, banjir termasuk dalam ancaman risiko tinggi, di luar kebakaran hutan dan lahan, gelombang tinggi dan abrasi, serta kekeringan.
Sedangkan gempa bumi, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berada dalam risiko sedang, tugas masing-masing unsur telah dibagi dengan jelas,
“Dalam keadaan siaga ini, pahami dan laksanakan tugas dengan baik,” terangnya.
Pj Bupati berharap kepada peserta rapat koordinasi bisa menggunakan media sosial untuk melakukan pemantauan wilayah.
“Buat WA Grup dan sebagainya, gunakan untuk saling mengingatkan, saling memberi informasi,” pintanya.
Lenih lanjut Edy menjelaskan, bahwa penurunan indeks risiko bencana secara nasional, menjadi Target Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020–2024.
“Kita harus menjadi bagian dari penurunan itu,” tegasnya.
Ia meminta agar perkembangan dan hasil pengurangan risiko bencana yang telah kita lakukan, harus menjadi acuan dalam menyusun strategi dan rencana aksi penanggulangan bencana berikutnya.
Dalam kegiatan tersebut diharapkan semoga mampu menjadi wadah dan arahan OPD untuk membentuk sinergisitas kegiatan sehingga tidak terjadi overlapping kegiatan dan disintegrasi. (eko/redaksi)