Pati, Infojateng.id – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang menggelar kegiatan bakti sosial sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Membangun Desa Wisata yang Inklusif dan Berkelanjutan di Kabupaten Pati. Sasaran kegiatan itu di Desa Wisata Bageng, salah satu destinasi wisata yang berada di wilayah Pegunungan Muria.
Kepala Desa Bageng Muhammad Zaenuri mengungkapkan, unggulan Desa Wisata Bageng ini diantaranya kebun jeruk pamelo yang dikenal dengan cita rasanya yang khas oleh masyarakat di dalam maupun di luar daerah.
Sedangkan khusus perkebunan di kebun jeruk pamelo, saat ini dikelola oleh Desa Wisata Bageng berkolaborasi dengan masyarakat Desa Bageng sendiri.
“Ada juga Wisata Air Terjun Banyulawe yang memiliki pesona alam indah. Air terjun ini terletak di Dukuh Pondokan yang merupakan daerah tertinggi di Desa Bageng,” ungkap Zaenuri.
Ia mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Desa Wisata Bageng sebagai lokasi kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak Untag Semarang.
“Di sini sebutannya desa wisata alam dan pegunungan. Bageng juga memiliki pemandangan yang cukup lumayan indah. Alhamdulillah dari Untag telah menggandeng kami untuk menandatangani MoU menjadi desa binaan,” tuturnya.
Adapun rangkaian kegiatan bakti sosial tersebut meliputi pertunjukan kesenian, skrining kesehatan dan medical check up, pengembangan kelembagaan untuk desa wisata berkelanjutan oleh Dinporapar Pati, demonstrasi dan pelatihan CPR, pengelolaan hukum administrasi di desa wisata, integrasi jaminan kesehatan dan hukum kesehatan oleh BPJS Kesehatan dan seterusnya.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU Desa Wisata Bageng sebagai Desa Binaan PSHPM UNTAG Semarang. Serta, penyerahan secara simbolis sembako bakti sosial MIH – 46 UNTAG Semarang dan peralatan P3K BPJS Kesehatan Tanggap Kesehatan.
Rektor UNTAG Semarang Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si., berpesan kepada semua yang hadir bahwa sikap optimisme merupakan hal yang penting. Sebab dengan optimisme, dapat membentuk seseorang menjadi dermawan.
Pihaknya bersyukur pada kesempatan tersebut sebagai ajang silaturahmi antar umat yang dikemas dalam pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa fakultas hukum sekaligus penandatanganan MoU membangun desa wisata yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Pati.
“Kami atas nama lembaga menyampaikan apresiasi karena telah diterima dengan sangat luar biasa. Alhamdulillah sejak kami datang ke sini hingga sekarang, bapak ibu semua menyambut dengan sangat baik”, ujarnya.
Suparno menyebut bahwa program yang digelar di Desa Bageng tersebut merupakan program tahunan untuk mahasiswa S2 sebagai salah satu syarat untuk lulus. Yaitu dengan menyelenggarakan program pengabdian masyarakat. (redaksi)