Demak, infojateng.id – Bupati Demak Eisti’anah meminta para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) dan Desa terus bersinergi untuk bersama-sama dalam pengelolaan sampah.
Permintaan itu dia sampaikan saat menghadiri Pelatihan Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat/ Komunitas di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, baru-baru ini.
“Kabupaten Demak sudah memiliki TPA (Tempat pembuangan akhir) di Desa Berahan Kulon Wedung. Jika tidak ada pengelolaan sampah, pastinya 20-25 tahun kedepan TPA sudah pasti penuh,” ungkap Eisti’anah.
Eisti’anah menyebut, pondok pesantren memiliki andil besar dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami harapkan Ponpes di Demak tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan, termasuk dalam hal pengelolaan sampah,” tuturnya.
Bupati juga mengungkapkan, pengelolaan sampah di lingkungan Ponpes merupakan langkah strategis yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan juga menjadi sarana pendidikan bagi santri untuk memahami penting menjaga kelestarian alam.
Harapannya, setelah pelatihan tersebut seluruh santri mampu menjadi agen perubahan yang mendorong penerapan pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
“Dengan mengelola sampah secara mandiri kita dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, dengan memilah antara sampah organik dan anorganik,” ucapnya.
Terakhir, bupati mengingatkan agar mengurangi penggunaan kantong plastik, dan dapat memanfaatkan barang bekas yang masih digunakan kembali, seperti mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis.
”Mari kita kelola sampah sejak dini untuk Kabupaten Demak lebih bersih. Karena sampahku adalah tanggung jawabku,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Hidayat, KH. Ahmad Baidlowi Misbah sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut.
“Terimakasih kepada dinas terkait yang sudah mengadakan pelatihan pengelolaan sampah untuk Ponpes. Agar para santri kami mempunyai ilmu tentang pengelolaan sampah dan bisa bermanfaat dikemudian hari,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Muh Ridhodhin, mengungkapkan pelatihan pengelolaan sampah tersebut ditujukan agar para santri di Ponpes dapat mengelola sampah sehingga dapat di daur ulang atau bahkan bisa menjadikan nilai ekonomis jika dimanfaatkan dengan baik.
“Pelatihan ini diharapkan bisa terus berkelanjutan dan dikelola dengan baik, sehingga nantinya jika adik-adik sudah lulus dari Ponpes, pelatihan ini dapat ditularkan di Masyarakat,” kata Ridhodhin. (eko/redaksi)