Cilacap, Infojateng.id – Hingga September 2024, capaian progres fisik pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Cilacap mencapai 77,82%, masih 4,51% di bawah target yang ditetapkan sebesar 82,33%.
Realisasi penyerapan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menunjukkan SP2D telah mencapai 66,65% dan SPJ sebesar 66,62%.
Informasi ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Cilacap M. Arief Irwanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) APBD Kabupaten Cilacap untuk Triwulan III Tahun Anggaran 2024 di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap, Selasa (15/10/2024).
Pada kesempatan yang sama, disampaikan juga bahwa pelaksanaan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah TA 2024 hingga September 2024 telah mencapai target fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar 80,40%.
Sementara itu, untuk pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 sampai akhir September, DAK Fisik mencapai 77,50% dan DAK Non-Fisik 75,72%.
Rakor dibuka oleh Pj Bupati dan dipandu oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Jarot Prasojo, bersama para asisten Sekda, kepala perangkat daerah, camat, kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah, dan 38 kepala UPTD Puskesmas di Kabupaten Cilacap.
Dalam sambutannya, Arief menekankan pentingnya mengoptimalkan waktu pelaksanaan kegiatan APBD mengingat sudah memasuki Triwulan III Tahun Anggaran 2024.
Dia meminta seluruh Kepala OPD/Unit Kerja untuk memastikan tidak ada penumpukan kegiatan dan pencairan anggaran di akhir tahun.
Selain itu, mereka harus menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban dan mempersiapkan Audit BPK-RI atas LKPD Tahun Anggaran 2024, serta menjaga Opini WTP.
“Kita perlu mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan di akhir tahun agar kinerja bisa lebih optimal dan laporan pertanggungjawaban dapat diselesaikan tepat waktu,” tegas Arief.
Sementara itu, Pj Sekda Kabupaten Cilacap, Jarot Prasojo menjelaskan, pelaksanaan kegiatan APBD diharapkan bisa mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
“Kami berharap seluruh OPD melaksanakan kegiatan minimal sesuai target yang telah ditetapkan, bahkan lebih tinggi. Solusi terbaik harus diambil untuk setiap permasalahan yang dihadapi agar kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai rencana,” jelas Jarot.
Jarot menambahkan, Rakor POK penting diadakan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan APBD di setiap OPD atau unit kerja, dan mengkomparasikannya dengan target yang telah ditetapkan hingga September 2024.
Hal senada juga disampaikan Kabag Administrasi pembangunan Setda Cilacap, Budi Haryanto.
Dia menerangkan bahwa, tujuan utama Rakor ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan dan permasalahan yang mungkin muncul, serta mengambil langkah perbaikan yang diperlukan.
“Dengan evaluasi yang tepat, kita dapat mengatasi masalah lebih dini dan memastikan semua program berjalan sesuai rencana,” ujar Budi.
Materi Rakor disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, M. Wijaya. Dalam rakor ini dibahas berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023.
Dipaparkan pula sejumlah OPD dengan serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan terbaik. (eko/redaksi)