Semarang, Infojateng.id – Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Siti Farida melakukan pengawasan terhadap operasional Rumah Pompa Kali Tenggang.
Pengawasan dilakukan menyusul terjadinya banjir dan genangan di beberapa wilayah Kota Semarang dalam beberapa hari terakhir.
Dia meninjau langsung kondisi rumah pompa untuk memastikan kinerja rumah pompa dalam menangani banjir yang menghambat aktivitas masyarakat.
“Rumah Pompa Kali Tenggang salah satu Sarana dan Prasarana yang vital dalam pengendalian banjir di Kota Semarang. Operasional pompa air Kali Tenggang berdampak kepada pelayanan masyarakat sehingga perlu kami awasi di lapangan,” ujar Farida, Jumat(7/2/2025).
Ombudsman Jateng menemukan bahwa dari enam pompa yang tersedia, hanya empat yang beroperasi, sementara dua lainnya masih dalam tahap perbaikan.
Selain itu, sempat terjadi kendala pada suplai bahan bakar, yang menyebabkan sistem pengendalian banjir tidak berjalan optimal.
“Kami masih melakukan monitoring atas penyelesaian kendala dimaksud,” lanjutnya.
Menurutnya, Rumah Pompa Kali Tenggang merupakan infrastruktur vital dalam pengendalian banjir di Semarang.
Kurangnya efektifitas operasional rumah pompa, kata dia, berisiko menimbulkan potensi maladministrasi dalam pelayanan publik, terutama dalam hal perlindungan masyarakat dari dampak banjir.
“Keterlambatan dalam penanganan genangan air akan berdampak pada kelancaran arus lalu lintas dan kegiatan ekonomi di wilayah terdampak banjir,” tambahnya.
Ombudsman Jateng akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengingat selain 6 mesin pompa, terdapat 2 mobile pump (Pompa portable) yang merupakan aset kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang.
Ke depan, kolaborasi harus terus dioptimalkan, termasuk dalam hal mengurangi penumpukan sampah di area Rumah Pompa.
Termasuk juga untuk mendorong digitalisasi sistem pemantauan ketersediaan bahan bakar dan kehandalan operasional rumah pompa, tutup Farida. (eko/redaksi)
