Blora, Infojateng.id – Rombongan sembilan yang berangkat haji ke tanah suci Makkah pada tahun 2009 lalu masih langgeng mengikat tali persaudaraan.
Mereka bahkan menyelenggarakan halalbihalal sambil wisata dan mempromosikan objek wisata Gua Terawang Ecopark di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.
“Haji yang diwajibkan hanya satu kali selama hidup. Kebetulan dari kegiatan haji tersebut kami rombongan 9 tahun 2009 Blora, tetap mengikat tali persaudaraan,” drh. Gundala Wejasena, di Blora, Sabtu (12/4/2025).
Dijelaskannya, dulu anggota rombongan adalah 40 orang, tetapi lambat laun berkurang karena mungkin juga faktor usia yang tidak memungkinkan untuk aktif. Dan sebagian juga sudah almarhum atau almarhumah, sehingga sekarang tinggal 13 orang yang aktif.
“Walaupun sedikit, tiap dua bulan sekali kami melakukan pertemuan yang diisi dengan tahlil, doa, dan lain-lain seperti arisan. Dan kebetulan pertemuan kali ini yang mestinya di rumahnya ibu Hj. Yayuk Didik, tetapi kali ini diadakan di Gua Terawang sesuai dengan permintaan anggota,” terangnya.
Tentu saja ini merupakan bagian yang ikut meramaikan dunia wisata di Kabupaten Blora.
“Gua Terawang yang dulu hanya ramai saat Idulfitri, sekarang menjadi viral. Tiap hari banyak orang yang berkunjung di sana. Baik itu dari wisatawan lokal, tetangga Kabupaten, maupun dari luar provinsi,” ujarnya.
Ia pun mengakui, ada beberapa hal yang berbeda dari Gua Terawang dulu dan sekarang.
“Sudah banyak inovasi yang menarik bagi para pengunjung termasuk fasilitas-fasilitas yang ada,” tuturnya.
Selain gua dibuat tetap asli sesuai dengan pelestarian lingkungan, beberapa fasilitas seperti adanya lampu penerangan di dalam kemudian kopi dan makanan kecil snack juga ada.
Toilet yang disediakan juga cukup bersih dan perlu dipertahankan. Yang mau salat juga tersedia musala.
Bagi yang ingin berwisata pakai Jeep tersedia di situ, mengelilingi hutan di sekitar Gua Terawang, selain itu juga mobil-mobilan kecil barangkali untuk anak-anak, juga kolam kecil untuk anak-anak.
Selain sambutan dari pramuwisata yang ada yang ramah dan cantik-cantik, para pengunjung juga disambut oleh monyet yang juga ramah dan suka bila diberi makan kacang bahkan anak balita pun berani memberikan kacang kepada seekor monyet.
“Tapi orang tua tetap harus waspada lho, jangan sampai anaknya dibawa lari monyet,” pesannya.
Kegiatan yang dilakukan itu salah satu wujud kepedulian dari kelompok haji rombongan 9 tahun 2009 Blora terhadap keberadaan wisata di Kabupaten Blora.
“Semoga wisata di Blora semakin maju,” pungkasnya. (eko/redaksi)