Peneliti Diajak Rumuskan Strategi Ketahanan Pantura dari Bencana Hidrometeorologi

infojateng.id - 23 April 2025
Peneliti Diajak Rumuskan Strategi Ketahanan Pantura dari Bencana Hidrometeorologi
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat membuka Konferensi U-Plan Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Lantai 3 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Selasa (22/4/2025). - (infojateng.id)
|
Editor

Semarang, Infojateng.id –  Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin memaparkan sejumlah kerentanan provinsi tersebut akan kebencanaan, sejalan dengan perubahan iklim yang belum teratasi.

Khusus di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jateng paling rentan terhadap bencana hidrometeorologi, di antaranya penurunan tanah yang memicu rob, dan abrasi, hingga banjir.

Paparan itu disampaikan di hadapan para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta mahasiswa, saat membuka Konferensi U-Plan Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Lantai 3 Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Selasa (22/4/2025).

“Perubahan iklim tidak bisa kita hindari, akan tetapi kita perlu adaptif. Dan yang peling penting bagaimana perubahan iklim ini bisa kita sikapi,” kata Yasin.

Yasin memerinci, berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akibat perubahan Iklim, Jawa Tengah berpotensi mengalami kerugian ekonomi sebanyak Rp14,90 Triliun dalam kurun waktu 2020-2024.

Rinciannya, sektor kelautan sebesar Rp29 miliar, pesisir Rp893 miliar, air Rp301 miliar, pertanian Rp11,09 triliun, dan kesehatan Rp2,59 triliun.

Salah satu adaptasi perubahan iklim yang telah dilakukan yakni, program desalinasi yakni menyediakan kebutuhan air bersih dari penyulingan air asin di permukaan.

Program tersebut belum lama dimulai menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) di sejumlah kabupaten/kota di Pantura Jateng, seperti Pekalongan dan Demak.

Taj Yasin bilang, upaya itu ke depan diharapkan mampu mengurangi penggunaan air tanah berlebih di wilayah Pantura Jateng sehingga memicu penurunan tanah.

Terlebih semakin banyaknya industri yang tumbuh di wilayah tersebut, yang akan banyak butuh air bersih.

Lebih lanjut dia mengajak para peneliti untuk memberikan resume hasil dari Konferensi U-Plan 2025

bertema ‘Penataan Ruang dan Perubahan Iklim di Jawa Tengah: Keterhubungan Antara Regulasi dan Masalah Perubahan Iklim’  kepada Pemprov Jateng.

“Supaya itu akan jadi pijakan kami dalam mengambil kebijakan tentang perubahan iklim ke depan,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu.

Pemprov Jateng, sambung dia, mempunyai kerangka rekomendasi penanganan isu banjir di Jateng yag dibagi ke dalam 4 (empat) klaster strategi.

Pertama,  yakni adaptasi kawasan dan kewilayahan di pantura (pemisahan zona basah dan kering), yaitu adaptasi kewilayahan (spasial tata ruang) dan adaptasi kawasan melalui perumusan strategi penghidupan yang berketahanan (adaptif).

Klaster strategi kedua yakni, pengendalian banjir melalui infrastruktur pengurangan daya rusak air pada kawasan Pantura, meliputi pembangunan infrastruktur fisik/hard Infrastructure, infrastruktur sistemik/soft infrastructure.

Klaster strategi ketiga, yakni manajemen sumber daya air melalui infrastruktur sumber daya air dan konservasi huluhilir berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), melalui penguatan struktur wilayah sungai (WS) dan rehabilitasi dan konservasi DAS.

Selanjutnya klister strategi keempat, yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas institusi dalam penurunan risiko bencana, yaitu pelibatan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko.

Lebih lanjut, sejauh ini dari sisi kebijakan, Pemprov Jateng telah menyusun sejumlah dokumen penting seperti Perencanaan Rendah Karbon (2022) dan Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim (2023), yang sedang dalam proses penetapan Peraturan Gubernur.

Dalam dokumen Adaptasi Perubahan Iklim, wilayah pesisir utara Jawa Tengah menjadi fokus utama.

Hal itu melihat kondisi Pantura punya tingkat kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan daerah Pantai Selatan (Pansela) dan wilayah tengah.

Di samping itu, dari sisi kebijakan penataan ruang telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-2044.

Di dalamnya telah mempertimbangkan dan mengatur upaya mitigasi dan adaptasi 7 terhadap dampak perubahan iklim.

Salah satu poinnya, terdapat landasan kebijakan tentang pelestarian kawasan lindung untuk mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

KIP Apresiasi Komitmen Gubernur Luthfi terhadap Keterbukaan Informasi di Jateng

KIP Apresiasi Komitmen Gubernur Luthfi terhadap Keterbukaan Informasi di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Wagub Jateng: KH Raden Asnawi Sosok yang Mampu Warnai Kehidupan Spiritual di Kudus

Wagub Jateng: KH Raden Asnawi Sosok yang Mampu Warnai Kehidupan Spiritual di Kudus

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Sudut Pandang
Satpol PP Jepara dan Tim Gabungan Lanjutkan Operasi Rokok Ilegal

Satpol PP Jepara dan Tim Gabungan Lanjutkan Operasi Rokok Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Jepara Menerima Apresiasi WBTb 2025 dari Kemenbud

Jepara Menerima Apresiasi WBTb 2025 dari Kemenbud

Info Jateng   Laporan Khusus
Kabupaten Banggai Tertarik Inovasi PAUD Emas Gagasan Nawal Yasin

Kabupaten Banggai Tertarik Inovasi PAUD Emas Gagasan Nawal Yasin

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Jalan Menuju Benteng Portugis dan Tempur Jadi Mulus, Perkuat Konektivitas dan Pariwisata

Jalan Menuju Benteng Portugis dan Tempur Jadi Mulus, Perkuat Konektivitas dan Pariwisata

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bupati Witiarso Cek Pembangunan Irigasi, Perkuat Progam Ketahanan Pangan

Bupati Witiarso Cek Pembangunan Irigasi, Perkuat Progam Ketahanan Pangan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Keluarga Besar Kodim 0719 Jepara Lepas Letkol Khoirul Cahyadi

Keluarga Besar Kodim 0719 Jepara Lepas Letkol Khoirul Cahyadi

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Gubernur Luthfi: Inti Pelayanan Publik adalah Kesetaraan dan Kepuasan Masyarakat

Gubernur Luthfi: Inti Pelayanan Publik adalah Kesetaraan dan Kepuasan Masyarakat

Info Jateng   Laporan Khusus
Pemprov akan Evaluasi Aktivitas Tambang di Jateng

Pemprov akan Evaluasi Aktivitas Tambang di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kondisi Rusunawa Juwana Masih Sepi Penghuni, Baru Terisi 30 Persen

Kondisi Rusunawa Juwana Masih Sepi Penghuni, Baru Terisi 30 Persen

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Terbanyak Sumbang WBTbI Se-Indonesia, Jateng Raih Penghargaan Kemenbud

Terbanyak Sumbang WBTbI Se-Indonesia, Jateng Raih Penghargaan Kemenbud

Info Jateng   Laporan Khusus
Jawa Tengah Borong Anugerah Data Pendidikan 2025

Jawa Tengah Borong Anugerah Data Pendidikan 2025

Info Jateng   Laporan Khusus   Pendidikan
50 Kelompok Seni di Boyolali Ikuti Peningkatan Kapasitas

50 Kelompok Seni di Boyolali Ikuti Peningkatan Kapasitas

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bupati Boyolali Mutasi Ratusan Guru dan Kepala Sekolah, Ada Apa?

Bupati Boyolali Mutasi Ratusan Guru dan Kepala Sekolah, Ada Apa?

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan   Pendidikan
Proyek KPBU PJU Masuki Tahap Penyiapan Transaksi

Proyek KPBU PJU Masuki Tahap Penyiapan Transaksi

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Ini 8 Fokus Perhatian Jepara Jelang Nataru

Ini 8 Fokus Perhatian Jepara Jelang Nataru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pemanfaatan LSD-LP2B Diatur Ketat, Ganti Rugi Jadi Syarat

Pemanfaatan LSD-LP2B Diatur Ketat, Ganti Rugi Jadi Syarat

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pengelola Lingkungan Hidup di Boyolali Raih Abhinawa Anugraha

Pengelola Lingkungan Hidup di Boyolali Raih Abhinawa Anugraha

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Polres Batang Luncurkan Chat Pak Polisi dan Ngobrol Kamtibmas

Polres Batang Luncurkan Chat Pak Polisi dan Ngobrol Kamtibmas

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X