PKK Jawa Tengah Studi Banding Pertanian Organik Kelas Dunia

infojateng.id - 27 Juni 2025
PKK Jawa Tengah Studi Banding Pertanian Organik Kelas Dunia
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin studi banding mengunjungi pusat pelatihan pertanian dunia di Sleman, Jogjakarta, Rabu (25/6/2025). - (infojateng.id)
|
Editor

Sleman, infojateng.id –  Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengajak para pengurus PKK Jawa Tengah studi banding mengunjungi pusat pelatihan pertanian dunia di Sleman, Jogjakarta, Rabu (25/6/2025).

Ajakan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan terkait ketahanan pangan.

Lembaga riset swasta internasional ini mengembangkan rekayasa pertanian organik, rekayasa pupuk, dan rekayasa peternakan.

Dengan hasil pertanian unggul, lebih banyak hasil, banyak vareasi, tahan hama, dan lebih cepat panen.

Nama lembaga risetnya, CV Pendawa Kencana Multi Farm, di Dusun Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Ini adalah pusat riset dan budidaya pertanian, yang didirikan oleh Dr.Ir.RM H Gembong Danudiningrat.

Dia merupakan seorang doktor ahli rekayasa pertanian yang sudah menghasilkan ratusan inovasi tanaman dan peternakan kelas dunia.

Semuanya menghasilkan produk tani unggul, cepat panen, tahan hama, hasilnya lebih banyak, ramah lingkungan, banyak vareasi dan bentuk-bentuk buah yang unik, dan tidak merusak bumi.

“Banyak ilmu pertanian dan ternak yang kita dapat, semua riset di sini menghasilkan unggul dan ramah lingkungan. Setelah ini PKK akan praktek di rumah masing-masing, dan menyebarkan kepada masyarakat. Karena teknisnya bisa dikerjakan di sekitar rumah, sehingga bisa membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan,” ujar Nawal di lokasi kunjungan.

“Menarik sekali riset-riset pertanian yang dihasilkan. Produk pertanian dan pertenakan itu ternyata bisa direkayasa dengan teknik-teknik yang ramah lingkungan. Ada alpukat tanpa biji, padi tanpa air, jagung berbuah lebat hingga 8 tongkol, dan masih banyak lagi,” sambungnya.

Saat kunjungan, pengurus PKK diberi penjelasan langsung oleh doktor Gembong. Lalu diajak keliling melihat langsung berbagai contoh tanaman, pupuk, dan ternak hasil risetnya. Ada buktinya. Ada hasilnya. Yang ditanam pada lahan lebih setengah hektar.

Pengurus juga diajari cara menanam, pemupukan, pengobatan, dan cara membuat pupuk organik yang benar dari kotoran hewan.

Pak Gembong, sapaan akrabnya juga menghasilkan pupuk organik berbahan kotoran hewan yang tidak bahu.

Sudah 20 tahun lebih Gembong mendampingi masyarakat untuk menjadi petani mandiri. Petani diajari cara tanam, cara mengolah tanah menjadi gembur, dan pemupukan organik buatan sendiri.

Riset Pak Gembong menghasilkan buah-buah unggulan. Ada jagung satu pohon berbuah 8 biji, buah jagung berwarna-warni, tanam padi tanpa air, tanam padi di air asin (biosalin), alpukat tanpa biji, durian pendek berbuah lebih cepat, terong viagra, jeruk super manis, anggur cepat buah, tomat berbuah lebat, dan masih banyak lagi.

Alumni pertanian UGM dan doktor rekayasa pertanian luar negri itu juga menghasilkan lele dumbo langka yang mahal, ternak lele di bus beton cepat panen tanpa bahu, burung puyuh bertelor lebih banyak, dan lain-lain.

Kehebatan rekayasa pertanian ini membuat Gembong menjadi rujukan 25 negara, kampus-kampus tanah air, dan hampir semua provinsi di Indonesia. Doktor Gembong juga mengajar dunia pertanian di beberapa negara.

“Kami adalah pusat riset pertanian tidak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri. Ada 25 negara belajar riset di sini. Semua provinsi di Indonesia belajar pertanian juga di sini,” kata Gembong.

Untuk rekayasa, Gembong menyediakan biang-biang (obat buatan organik) yang bisa digunakan untuk campuran bertani yang hasilnya unggul.

Petani juga diajari untuk membuat biang sendiri supaya maju.

“Kami ini pusat riset untuk pengabdian masyarakat, jadi ilmu dan hasil budidaya kita ajarkan kepada masyarakat,” kata dia.

Sudah puluhan tahun lebih Gembong menggeluti budidaya dan memberi penyuluhan pertanian masyarakat.

Kesimpulannya hidup petani tetap saja susah karena pola tanam dan tekonologinya kuno. Sementara pabrikan sengaja memanfaatkan dengan memberi pupuk, obat, dan bibit yang mahal. Sehingga petaninya rugi terus, yang kaya para pelaku bisnis yang mengeksploitasi petani. Padahal pupuk dan obat pabrik merusak alam.

“Petani hanya nyugihno (membuat kaya) orang yang sudah kaya, dampaknya bumi malah rusak karena pupuk non organik,” jelasnya.

Sejak itu, dia berfikir bagaimana petani harus mandiri. Juga bagaimana bertani bisa maju sekaligus ramah lingkungan.

“Kami prihatin dunia rusak, yang merusak manusia itu sendiri, kita semua pengkhianat bumi. Maka harus ada pertanian mandiri ramah lingkungan yang menyelamatkan bumi. Petani kita harus maju dengan cara sendiri,” tambahnya.

Asal tahu, studi banding ini rangkaian penguatan kapasitansi pengurus TP PKK Provinsi Jawa Tengah selama dua hari, Selasa-Rabu, 24-24 Juni 2025.

Sehari sebelumnya, pengurus mengikuti pelatihan organesasi dan kepemimpinan di Jungwok Blue Ocean Resort, di Gunungkidul Jogjakarta. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Bupati Jepara Tegaskan Proyek Jalan dan Irigasi Rampung Tepat Waktu dan Berkualitas

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Peduli Lingkungan, SMPN 1 Limpung Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Mahasiswa China Belajar Wayang dan Gamelan di Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Efek Strategi Ekonomi Gubernur Luthfi, Wings Air Tambah 3 Rute Baru

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

35 Kabupaten/Kota di Jateng Didorong Gelar Event Lari, Tonjolkan Keunikan Daerah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Pelestarian Budaya Jawa Tengah Butuh Partisipasi Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Seni & Budaya
Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Perluas Pasar Ekspor, 20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Penghafal Quran di Jateng Berhak Terima Bisyarah Tanpa Memandang Asal KTP

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Gubernur Luthfi Minta Pemerataan Dokter Gigi dan Mulut di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Kunjungan Wisata Batang Tembus 1,5 Juta Pengunjung Sepanjang 2025

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Wisata
Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Warga Batang Diimbau Rayakan Nataru Secara Sederhana

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Pesta Tahun Baru di Batang Ditiadakan, Ini Gantinya

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Panggung Anak Desa Dadirejo, Pentas Seni SDN Dadirejo 02 Bikin Orang Tua Haru dan Bangga

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Nawal Yasin Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Abdi Nagari Award Diharap jadi Inspirasi ASN di Jateng Layani Masyarakat dengan Ikhlas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Sarasehan Guru Jepara Kuatkan Strategi Cegah Bullying di Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Wakil Bupati Jepara Membuka Gelaran Semuria 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Jepara Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Kontingen Jepara Wakili Daerah di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Ribuan Obat Terlarang, Sabu, Ganja hingga Sajam Dimusnahkan

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X