Semarang, Infojateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Anugerah Insan Pertanian 2025 sebagai upaya mengangkat sektor pertanian agar lebih bergengsi dan bernilai ekonomi tinggi. Ajang ini juga menjadi bukti bahwa Jateng siap menjadi penopang utama kebutuhan pangan nasional.
Kepala Distanbun Jateng, Defransisco Dasilva Tavares, mengatakan bahwa penghargaan ini ditujukan untuk mendorong minat generasi muda terjun ke dunia pertanian.
“Kami ingin anak-anak muda melihat pertanian sebagai peluang besar untuk mendapatkan pendapatan lebih,” ujarnya dalam acara yang berlangsung di Balairung Hotel Novotel Semarang, Kamis (27/11/2025) malam.
Frans menyebutkan, pertanian modern saat ini menghadapi tantangan penyempitan lahan. Namun teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas.
Prognosa produksi padi Jateng 2025 berdasarkan KSA BPS diperkirakan mencapai 11.362.870 ton GKP atau setara 9.384.982 ton GKG. Produksi jagung juga naik, dari 3.282.384 ton (2024) menjadi 3.869.168 ton (2025).
“Dengan potensi ini, kami yakin Jawa Tengah mampu menjaga stabilitas pasokan beras nasional,” jelasnya.
Berbagai strategi peningkatan produksi dilakukan, mulai dari penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, dukungan irigasi, hingga mekanisasi dan teknologi—termasuk penggunaan drone oleh petani muda.
Sejumlah kategori diberikan pada ajang ini, di antaranya:
Salah satu penerima penghargaan adalah Maresti Mei Yuniasih, Petani Milenial asal Bedono, yang meraih Juara 1 Komoditas Kopi. Terjun sejak 2019, ia mengaku dunia kopi kini lebih menjanjikan secara ekonomi.
“Dulu green bean hanya Rp17.000/kg, sekarang bisa Rp75.000. Untuk kopi petik merah bahkan mencapai Rp100.000,” ujar pemilik Kelir Javanese Coffee itu.
Maresti berharap semakin banyak generasi muda ikut membangun pertanian Indonesia. (eko/redaksi)