Jepara, infojateng.id – Komitmen menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan terus digencarkan di Kabupaten Jepara.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bersama UPZIS NU Care Lazisnu PRNU Tahunan dan Badan Usaha Milik RW (BUMWE) 06 Tendoksari melaksanakan Gerakan Menanam Buah dan Sayur melalui program NU Care Hijau, Minggu (15/12/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Cintha Mbembok (CM) Farm, Desa Tendoksari, Kecamatan Tahunan ini ditandai dengan penanaman dan pembagian sebanyak 1.350 bibit buah dan sayur yang dibagikan secara serentak ke seluruh wilayah Desa Tahunan.
Program ini sejalan dengan gerakan Jepara Menanam yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Jepara.
Adapun jenis bibit yang dibagikan meliputi alpukat, jambu biji, durian, cabai, dan terong.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Jepara Witiarso Utomo yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara Rini Patmini, Camat Tahunan Hu’adz, Petinggi Desa Tahunan Muhadi, Rois Syuriyah NU Tahunan, Ketua Tanfidziyah PRNU Tahunan, Ketua UPZIS NU Care Lazisnu PRNU Tahunan, serta para ketua RW dan RT se-Desa Tahunan.
Kepala DLH Jepara Rini Patmini menyampaikan apresiasi kepada UPZIS NU Care Lazisnu PRNU Tahunan atas inisiatif dan konsistensinya dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.
Menurutnya, gerakan ini tidak hanya berorientasi pada penghijauan, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi warga.
Dikatakan, gerakan ini bukan sekadar simbolis, tetapi berlanjut pada proses perawatan yang berkelanjutan.
“Ini menunjukkan keseriusan bahwa lingkungan dijaga, pangan diperkuat, dan kesejahteraan masyarakat dipikirkan bersama,” ujar Rini.
Rini menegaskan bahwa menanam pohon merupakan investasi jangka panjang. Bibit yang ditanam hari ini diharapkan menjadi sumber penghidupan di masa depan serta memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
Konsep One Village One Fruit (OVOF) yang digagas NU Care Hijau dinilai menjadi kunci ketahanan pangan mandiri sekaligus identitas unggulan desa.
“Saya bangga dengan konsep OVOF yang digalakkan di Desa Tahunan. Setiap desa perlu memiliki identitas dan keunggulan hasil bumi masing-masing. Dari sinilah ketahanan pangan mandiri dan peluang ekonomi lokal dapat tumbuh,” imbuhnya.
Ia juga optimistis Desa Tahunan, khususnya BUMWE 06, mampu menjadi contoh dalam merawat tanaman hingga menghasilkan manfaat ekonomi yang produktif dan menginspirasi desa-desa lain di Jepara.
Rini berharap ke depan Desa Tahunan menjadi desa yang produktif dengan lingkungan terjaga, pangan kuat, ekonomi tumbuh, serta masyarakat yang rukun dalam kebersamaan.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PRNU Tahunan Ahmad Aniq Aslam menegaskan bahwa program NU Care Hijau merupakan wujud nyata sinergi NU dengan pemerintah dalam menghijaukan bumi dan memperkuat ketahanan pangan.
“Hari ini kami melaksanakan program NU Care Hijau bekerja sama dengan DLH Jepara dan BUMWE 06, khususnya dalam penyediaan bibit tanaman,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Rini Patmini juga menyinggung persoalan pengelolaan sampah di Kabupaten Jepara.
Ahmad menyebutkan bahwa pada 2026 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diprediksi mengalami overload, sehingga Bupati Jepara menginstruksikan pengurangan dan pemilahan sampah dari sumbernya.
Mengingat mayoritas sampah di Jepara merupakan sampah organik, pemanfaatan sampah organik di tingkat rumah tangga dapat diolah kembali menjadi pupuk organik untuk mendukung pertanian dan penghijauan.
Kegiatan ini semakin lengkap dengan hadirnya Hendro (pakno pokatt), Owner Cintha Mbembok (CM) Farm, yang berbagi pengalaman sukses dalam mengelola tanaman hingga menghasilkan buah berkualitas.
Diharapkan, pengetahuan tersebut dapat memotivasi masyarakat untuk merawat bibit yang ditanam sehingga memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan dan perekonomian warga. (eko/redaksi)