PATI – Sebagai salah satu sekolah kejuruan yang memiliki jurusan tata busana, SMKN 3 Pati saat ini memang tengah intens dalam mengembangkan batik. Kini diantara yang coba dikembangkan oleh siswa SMKN 3 Pati yakni batik remekan.
Batik itu memang memiliki ciri yang agak berbeda bila dibandingkan dengan batik tulis atau batik cap biasa. Kesan abstrak pada motifnya justru menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih keunggulan lainnya bila kain batik itu buatan anak-anak SMK.
Salah satu siswa yang kini mendalami batik remekan itu bernama Regita Artasari. Dia merupakan siswi kelas XI Busana 3 di SMKN 3 Pati. Baginya membuat batik remekan relative gampang namun butuh kesabaran.
“Tidak sulit kalau membuat. Asalkan tahu tekhnik dan caranya,”ujarnya.
Dikatakannya untuk membuatnya tinggal disiapkan kain yang dicelupkan dengan watergloss. Setelah tahapan itu barulah di smoke atau semacam dicubit hingga rata. Barulah setelah itu disemprot dengan pewarna. Efek cubitan dan semprotan warna itulah yang kemudian membentuk motif batiknya.
Setelah pewarnaan itu kain dikatakannya perlu didiamkan satu malam dan kemudian dijemur. Namun Regita mengingatkan jika sebisanya saat proses penjemuran kain tidak terkena sinar matahari secara langsung namun diupayakan di tempat yang teduh.
“Barulah setelah itu direbus agar lapisan malamnya larut dan warnanya bisa terkunci agar tidak mudah luntur,”tambahnya.
Untuk satu kain batik remekan, dia memperkirakan membutuhkan waktu pembuatan antara dua hingga tiga hari. Sedangkan harga jualnya, untuk satu lembar kain batik remekan berukuran 2,25 meter bisa dijual hingga Rp 100 ribu. Namun itu tergantung tingkat kerumitannya. Dia menyebut memang berupaya memproduksi batik dengan kualitas, kain dan pewarnaan yang baik.(redaksi)
