Milenial Paling Rentan Sebar Ujaran Kebencian Melalui Medsos

infojateng.id - 8 Agustus 2021
Milenial Paling Rentan Sebar Ujaran Kebencian Melalui Medsos
Foto klikdokter.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

SEMARANG – Di kalangan remaja dan sebagian warganet Indonesia masih banyak yang mengira kalau berkomunikasi di dunia maya seolah bukan berkomunikasi dengan manusia nyata melalui sarana yang berbeda. Sebagian warganet mengira, seolah mereka berhubungan dengan mesin, algoritma angka dan huruf yang tak bertatakrama.

Sehingga, ketika mereka memposting beragam ujaran kebencian (hate speech) atau menebar, meneruskan kabar bohong, hoaks, bahkan di kalangan remaja saling berbuat perundungan, intimidasi sesama, dikira tidak menimbulkan dampak psikologis dan sosial yang meresahkan.

“Itu sikap negatif perilaku warganet yang makin tak terkendali. Makanya mesti segera dihentikan dengan berbagai upaya, khususnya di kalangan remaja bahkan anak-anak,” ungkap Titok Hariyanto, aktivis LSM Alterasi Indonesia, Yogyakarta, saat tampil memapar diskusi webinar bertajuk “Ujaran Kebencian Konten dan Regulasi yang Berlaku”, yang digelar untuk warga Kota Semarang, 25 Juni lalu.

Pola pikir keliru tersebut pernah disurvei Pegiat Telematika dari tahun 2017 s.d 2020. Mereka menyurvei 1.164 orang, mendapat data bahwa 48 persen responden mengaku hampir tiap hari terima satu berita bohong, hoaks, bahkan 17,2 persen mengaku bisa tiga-lima kali sehari menerima kabar bohong di medsos yang diikuti,

“Ini bukti, mudah sekali warganet kita menerima dan menebar kabar bohong. Tentu di antaranya berpeluang menebar kebencian dan sikap permusuhan antarkelompok yang membaca alias menjadi ujaran kebencian. Ini realitas sosial di dunia digital yang sungguh memprihatinkan,” ujar Titok.

Dalam webinar yang dimoderatori Zacky Ahmad itu, Titok Hariyanto tampil bersama narasumber lain, yakni Zahid Asmara (film maker), Ali Formen Yudha, PhD (dosen Universitas Negeri Semarang), Dr. AP Tri Yuningsih (dosen Fisip Undip Semarang) dan Stephanie Cecilia, finalis Putri Indonesia 2020 yang tampil sebagai key opinion leader. Webinarnya sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo, bekerjasama dengan Debindo.

Titok Hariyanto menambahkan, meski terjadi transformasi media sosial dari analog ke digital, sebenarnya interaksi sosialnya tetap masih sesama manusia nyata. Hanya saja, kini lebih mudah dan cepat responsnya karena kemajuan teknologi digital. “Meski mudah dan cepat, penggunanya harus tetap menjaga toleransi dan saling hormat menghormati, sebagaimana kita hidup bertetangga,” pesannya.

Karena menjaga toleransi, sambung Titok, biasakan untuk saling jaga kebenaran informasi sebelum di-sharing, walaupun di kelas RT. Titok mencontohkan, sekali waktu di grup WA RT-nya, ada warga berbagi video Dr Tirta yang nyeleneh. Suara dan bunyi pesan Dr Tirta dalam video itu terkesan diedit. Disebut, misalnya, orang yang takut berkerumun itu orang bego.

“Berasa aneh, saya cari video versi aslinya. Ternyata di situ Dr Tirta malah menganjurkan prokes dan beragam anjuran positif mencegah beredarnya virus Covid-19. Tentu, teman yang posting tadi kita tegur halus agar tak berulang, karena bisa memicu tudingan penyebar kebencian. Ini kondisi yang mesti dicegah bersama. Saling mengingatkan,” tegas Titok.

UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebenarnya sudah cukup terang mengatur dan memberi ancaman tegas soal pelaku ujaran kebencian. Di Pasal 45A ayat 2 UU ITE No. 19 tahun 2016, yang merevisi aturan sama di UU ITE versi sebelumnya No. 11 tahun 2008, ancaman untuk pelaku pidana ujaran kebencian lewat internet adalah hukuman pidana maksimal sampai 6 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
“Itu sudah lebih dari cukup sebagai pranata hukumnya,” ujar Ali Formen Yudha, Ph.D, yang tampil membahas topik tersebut dalam perspektif lain.

Yang lebih penting diupayakan, dalam pandangan Ali Formen, adalah mengurangi dan mengendalikan maraknya ujaran kebencian di dunia maya. “Ini tak cukup hanya dengan meningkatkan dan memperkaya kecakapan literasi digital saja. Kita mesti memperkaya perspektif dan makin terampil menyeleksi info digital yang kita serap dari media sosial. Tumbuhkan empati sosial dan lingkungan masyarakat di dunia medsos, yang mestinya merupakan cerminan kehidupan sosial di dunia nyata. Karena itu, sikap toleransi mesti terus dijaga,” pungkas Ali Formen .

Kalau kebiasaan dan tata krama baru itu bisa dijadikan kebiasaan warganet dalam bermedsos, Tri Yuningsih optimistis, serbuan beragam konten beraroma pornografi, penipuan online, perjudian, perundungan hingga radikalisme bisa lebih mudah dikurangi dan dihindarkan dari ruang digital kita. “Khususnya di lingkungan keluarga dan anak-anak. Dikurangi bisa, tapi dipangkas habis masih sulit,” ujar Tri Yuningsih, memungkas diskusi. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Jawa Tengah Borong Anugerah Data Pendidikan 2025

Jawa Tengah Borong Anugerah Data Pendidikan 2025

Info Jateng   Laporan Khusus   Pendidikan
50 Kelompok Seni di Boyolali Ikuti Peningkatan Kapasitas

50 Kelompok Seni di Boyolali Ikuti Peningkatan Kapasitas

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bupati Boyolali Mutasi Ratusan Guru dan Kepala Sekolah, Ada Apa?

Bupati Boyolali Mutasi Ratusan Guru dan Kepala Sekolah, Ada Apa?

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan   Pendidikan
Proyek KPBU PJU Masuki Tahap Penyiapan Transaksi

Proyek KPBU PJU Masuki Tahap Penyiapan Transaksi

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Ini 8 Fokus Perhatian Jepara Jelang Nataru

Ini 8 Fokus Perhatian Jepara Jelang Nataru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pemanfaatan LSD-LP2B Diatur Ketat, Ganti Rugi Jadi Syarat

Pemanfaatan LSD-LP2B Diatur Ketat, Ganti Rugi Jadi Syarat

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pengelola Lingkungan Hidup di Boyolali Raih Abhinawa Anugraha

Pengelola Lingkungan Hidup di Boyolali Raih Abhinawa Anugraha

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Polres Batang Luncurkan Chat Pak Polisi dan Ngobrol Kamtibmas

Polres Batang Luncurkan Chat Pak Polisi dan Ngobrol Kamtibmas

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Lahan Kritis Jateng Berkurang 75 ribu Hektar, Ini Kata Sekda Sumarno

Lahan Kritis Jateng Berkurang 75 ribu Hektar, Ini Kata Sekda Sumarno

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Tampil dengan Wajah Baru, Dekranasda Jateng Kini Makin Cantik dan Lengkap

Tampil dengan Wajah Baru, Dekranasda Jateng Kini Makin Cantik dan Lengkap

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Produsen Batik di Jateng Terbesar se-Indonesia, Wagub Dorong UMKM Go Global

Produsen Batik di Jateng Terbesar se-Indonesia, Wagub Dorong UMKM Go Global

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Enam Kursi Level Kepala Dinas di Jepara Resmi Terisi, Berikut Daftarnya

Enam Kursi Level Kepala Dinas di Jepara Resmi Terisi, Berikut Daftarnya

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Tambang di Gunung Slamet Diberhentikan Sementara, Pemprov Jateng Ambil Langkah Cepat dan Tegas

Tambang di Gunung Slamet Diberhentikan Sementara, Pemprov Jateng Ambil Langkah Cepat dan Tegas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Sediakan Berbagai Kanal Informasi, Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025

Sediakan Berbagai Kanal Informasi, Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025

Info Jateng   Laporan Khusus
Lahan Kritis Jateng Susut 75 Ribu Hektare, Sekda Tegaskan Perhutanan Sosial Bukan Sekadar Bagi Lahan

Lahan Kritis Jateng Susut 75 Ribu Hektare, Sekda Tegaskan Perhutanan Sosial Bukan Sekadar Bagi Lahan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Lora-Lari Gelar Lari Lintas Alam dan Kemah di Jepara, Hadiah Jutaan Rupiah

Lora-Lari Gelar Lari Lintas Alam dan Kemah di Jepara, Hadiah Jutaan Rupiah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Olahraga
Produsen Batik Terbesar Nasional, Wagub Jateng Dorong UMKM Go Global

Produsen Batik Terbesar Nasional, Wagub Jateng Dorong UMKM Go Global

Info Jateng   Pemerintahan
Sekda Jateng Dampingi Menhub Tinjau Rel Banjir dan Lokasi Dry Port

Sekda Jateng Dampingi Menhub Tinjau Rel Banjir dan Lokasi Dry Port

Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Dua Inovasi Jateng Borong Penghargaan Nasional

Dua Inovasi Jateng Borong Penghargaan Nasional

Info Jateng
NU Care Hijau Bagikan 1.350 Bibit Buah dan Sayur

NU Care Hijau Bagikan 1.350 Bibit Buah dan Sayur

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X