Blora, infojateng.id – Ratusan peternak lokal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) mengikuti bimbingan teknis (bimtek) kesehatan hewan, Rabu (1/6/2022). Kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak jelang Hari Raya Idul Adha di Blora.
Sejumlah narasumber dalam bimtek tersebut antara lain, Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho akademisi dari Universitas Gajah Mada, serta drh. Joko Susilo, Msc. pakar Peternakan Veteriner Lampung.
Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora tercatat, ada sebanyak 270 temuan suspect PMK di Kabupaten Blora.
Instansi tersebut sudah melakukan sejumlah upaya pencegahan guna menanggulangi wabah PMK di Blora. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan pada sejumlah pasar hewan serta peternak.
Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Kementerian Pertanian Nasruddin mengatakan, Kabupaten Blora merupakan salah satu lumbung ternak di Indonesia, baik ternak sapi maupun kambing.
Untuk itu, pihaknya berharap melalui bimtek ini dapat meningkatkan produksi peternakan, dengan memperhatikan aspek kesehatan pada hewan.
“Secara nasional, Blora dikenal sebagai daerah penghasil sapi. Kami harap setelah ini akan ada peningkatan hasil produksi dan adanya wabah ini tidak akan terlalu berdampak pada peternak,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR-RI Firman Subagyo mengatakan, penanganan wabah PMK erat hubungannya dengan kebutuhan hasil peternakan di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan ternak terus mengalami kenaikan setiap tahun, dengan rata-rata kenaikan mencapai 10 persen.
Kebutuhan daging sapi misalnya, pada 2020 lalu tercatat kebutuhan sapi potong mencapai 17,5 juta ekor, dan pada 2021 naik lebih dari 1juta ekor mencapai 18,7 juta ekor.
“Saya harap bahwa wabah penyakit ternak ini segera dapat diatasi. Apalagi, sebentar lagi saat panen para peternak karena mendekati Idul Adha. Sehingga dengan penanganan yang tepat nantinya tidak mempengaruhi kebutuhan maupun supplay secara nasional,” tambah Firman.(redaksi)