Sragen, infojateng.id- Sepekan jajaran satuan lalu lintas Polres Sragen menggelar operasi keselamatan candi 2023 yang dimulai pada Selasa (7/2) dan dijadwalkan selesai Senin (20/2) mendatang. Hingga saat ini, Jum’at (12/2) menindak 5.935 pengendara yang terjaring razia selama operasi keselamatan candi 2023. Di antaranya dilakukan oleh pengendara sepeda motor yang tak mengenakan helm dan menrobos traffic light.
Para pengendara yang terjaring razia operasi keselamatan candi itu pun di dominasi berupa pelanggaran tidak memakai helm, knalpot brong, dan melawan arah. Para pelanggar lalu lintas itu dikenai tilang secara elektronik dengan menggunakan eletronic traffic law enforcement (ETLE) dan aplikasi Go Sigap Presisi milik Polda Jateng serta tilang offline.
Data pelanggaran lalu lintas itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui KBO Satlantas, Iptu Supriyanto.
Iptu Supriyanto yang juga mewakili Kasatlantas AKP Abipraya Guntur Sulatiasto menerangkan ada tujuh pelanggaran yang menjadi fokus selama operasi. Ketujuh pelanggaran itu di antaranya pengendara motor yang menggunakan ponsel; pengendara motor di bawah umur. Kemudian tidak menggunakan helm berstandar nasional Indonesia (SNI); melawan arus lalu lintas; dan pengemudi yang tidak menggunak safety belt.
“Pelanggaran yang ditemukan sebanyak 5.935 orang yang terdiri atas 3.580 orang dikenai teguran dan 2.355 orang dikenai tilang,” ujarnya.
Teguran pelanggaran lalu lintas itu meningkat dibandingkan teguran di tahun 2022 yang sebanyak 1.693 orang. Pelanggar lalu lintas itu didominasi pelanggaran tidak pakai helm SNI. Sisanya pelanggaran seperti tak memasang plat nomer kendaraan, dan berkendara menggunakan ponsel.
Supriyanto menjelaskan meskipun pelanggaran lalu lintasnya tinggi. Angka laka lantas dalam operasi keselamatan candi 2023 justru meningkat dibandingkan tahun lalu, mengingat tahun 2022 terdapat 31 kasus kecelakaan lalu lintas, hal itu tak lapes dari wabah pademi covid 19 dan adanya pembatasan serta penyekatan ppkm dalam mengantisipasi penyebaran virus covid 19. Di tahun 2023 sendiri angka laka lantas meningkat menjadi 42 kasus yang berarti naik 35%.
“Kenaikan selama operasi keselamatan candi 2023, hal ini tak lepas dari aktivitas masyarakat yang sudah normal seperti 5 tahun yang lalu sebelum pademi covid 19. Sedangkan korban luka ringan didominan dari faktor manusia sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Candi 2023 ini, selain meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalulintas. Operasi Keselamatan Candi 2023 juga menjadi salah satu langkah kesiapan Polres Sragen dalam menghadapi Operasi Ketupat Tahun 2023 yang tinggal satu bulan lagi. (fid)