Sejarah Singkat Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng, Begini Kisahnya

infojateng.id - 9 Agustus 2024
Sejarah Singkat Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng, Begini Kisahnya
Petilasan seorang wali Eyang Cokrojoyo yang bergelar Kanjeng Sunan Geseng, salah seorang santri Sunan Kalijaga yang berada di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo. Dok. Diskominfo Sragen - (infojateng.id)
|
Editor

Sragen, Infojateng.id – Dewasa ini, belum banyak yang mengetahui bahwasanya di Kabupaten Sragen, tepatnya di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, terdapat petilasan atau makom seorang wali.

Dialah Eyang Cokrojoyo yang bergelar Kanjeng Sunan Geseng, salah seorang santri Sunan Kalijaga.

Ratusan tahun yang lalu, Eyang Cokrojoyo membersamai Kanjeng Sunan Kalijaga dalam perjalanannya menuju Gunung Lawu untuk menunaikan tugas dari Raden Fatah.

Sultan Demak itu mengutus Sunan Kalijaga dan beberapa pengikutnya untuk mengecek kebenaran informasi dari seorang prajurit mata-mata rahasia, yang melaporkan bahwa Raja Brawijaya 5 telah melanggar perjanjian dengan membangun Candi Cetho dan Candi Sukuh di sisi barat Gunung Lawu yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Islam Demak.

Sedangkan wilayah kekuasaan Kerajaan Hindu Majapahit yang dipimpin oleh Raja Brawijaya 5 sendiri adalah sisi timur Gunung Lawu.

Sesampainya rombongan Sunan Kalijaga di tepi Sungai Kenatan, yang kini merupakan wilayah Dusun Musuk RT 19 Desa Musuk, Cokrojoyo merasa tenang dan nyaman.

Cokrojoyo pun meminta izin kepada gurunya tersebut untuk beristirahat sejenak.

Sang guru pun memperkenankan, dengan catatan muridnya itu tidak boleh meninggalkan tempat ini sebelum Sunan Kalijaga kembali.

Cokrojoyo mengiyakan dan Sunan Kalijaga bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Lawu.

Sepeninggal sang empu, Cokrojoyo beristirahat di atas batu. Ia melihat kondisi di sekitar Sungai Kenatan sangat kering dan gersang.

Ia pun berjanji akan mengangkat derajat daerah ini dan menghormati masyarakat setempat, dengan bersumpah bahwa, ia akan membakar jenazahnya dalam waktu yang lama agar harapannya dapat terwujud.

Dengan tekad hatinya, Cokrojoyo melakukan tapa brata yang didorong oleh keinginan kuat untuk memakmurkan tanah yang telah membuatnya terkagum-kagum.

Di tengah-tengah pertapaannya, angin berhembus kencang hingga menumbangkan pohon dan tanaman di sekitar tanah pertapaan.

Seketika api yang tidak jelas asal-muasalnya membakar tempat pertapaan Cokrojoyo. Dalam kebakaran besar itu, tubuh Cokrojoyo pun dilalap oleh api hingga berubah menjadi hitam.

Beberapa saat kemudian, Kanjeng Sunan Kalijaga datang untuk menemui Cokrojoyo. Melihat raga Cokrojoyo yang menghitam, sang walipun patah hati.

Dengan hati yang bersedih, ia memberi Cokrojoyo gelar Sunan Geseng sebagai pengingat atas kejadian yang menimpa salah satu santrinya itu.

Geseng adalah kata dalam bahasa Jawa yang dapat diartikan sebagai gosong atau terbakar.

Untuk menjaga tempat bertapa Sunan Geseng, maka dibuatlah petilasan di Gumuk Sentana atau Bukit Sentono yang dinamakan Petilasan Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng.

Terdapat 8 makam yang terletak di petilasan tersebut, namun sampai saat ini belum ada kejelasan informasi mengenai siapakah pemilik makam tersebut.

Warga setempat meyakini, kedelapan makam tersebut merupakan peninggalan nenek moyang mereka. Namun disangsikan salah satu dari makam tersebut adalah milik Eyang Cokrojoyo.

Mudji, Pinisepuh Desa Musuk, mengungkapkan terdapat 5 makam di berbagai wilayah pulau Jawa yang diyakini sebagai makam Kanjeng Sunan Geseng.

“Di manakah sebenarnya Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng dimakamkan, wallahu’alam… Belum ada transkip sejarah yang secara gamblang menyebutkan kalau Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng disemayamkan di Sragen, ataupun di tempat lain di Tanah Jawa,” ungkap Mudji.

Terlepas dari kebenaran letak makam Eyang Cokrojoyo Kanjeng Sunan Geseng, Mudji mengatakan sampai saat ini warga Desa Musuk masih sering mengunjungi Petilasan untuk mendo’akan Kanjeng Sunan Geseng.

Warga dari desa lain juga kerap berziarah ke petilasan, terutama di Bulan Suro atau setelah musim panen, sebagai penghormatan kepada Eyang Cokrojoyo yang telah memohon berkah untuk Desa Musuk kepada Allah SWT.

Berkat laku batinnya, kini Desa Musuk menjadi desa yang bertanah subur, memiliki pemandangan yang sangat indah, dan air sungai mengaliri persawahan dengan deras. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Wagub Jateng Taj Yasin: Majelis Taklim Jadi Penjaga Keberlanjutan Pendidikan Islam

Wagub Jateng Taj Yasin: Majelis Taklim Jadi Penjaga Keberlanjutan Pendidikan Islam

Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Bupati Witiarso Perkuat Wisata Terintegrasi dan Ekonomi Desa

Bupati Witiarso Perkuat Wisata Terintegrasi dan Ekonomi Desa

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Pemprov Jateng Salurkan Lebih Rp1 Miliar kepada Penghafal Al-Qur’an

Pemprov Jateng Salurkan Lebih Rp1 Miliar kepada Penghafal Al-Qur’an

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Gandeng BRIN, Pemkab Jepara Dorong Mitigasi Bencana Berbasis Teknologi

Gandeng BRIN, Pemkab Jepara Dorong Mitigasi Bencana Berbasis Teknologi

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
20 Tahun Mengabdi, Amin Nur Terima Surat Keputusan PPPK Paruh Waktu

20 Tahun Mengabdi, Amin Nur Terima Surat Keputusan PPPK Paruh Waktu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Jembatan Gantung Si Guo Siwatu Batang Diperbaiki

Jembatan Gantung Si Guo Siwatu Batang Diperbaiki

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Nawal Yasin Dorong Pembiasaan Perilaku Baik Sejak Dini

Nawal Yasin Dorong Pembiasaan Perilaku Baik Sejak Dini

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
SPPG Banyuputih II Salurkan MBG untuk Ribuan Siswa Sekolah

SPPG Banyuputih II Salurkan MBG untuk Ribuan Siswa Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Siswa Keluhkan Menu MBG, Ini Penjelasan SPPG Guyangan

Siswa Keluhkan Menu MBG, Ini Penjelasan SPPG Guyangan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Anugerah KIP 2025, Kabupaten Jepara Raih Predikat Informatif

Anugerah KIP 2025, Kabupaten Jepara Raih Predikat Informatif

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Atlet Woodball Jepara Gondol Tiga Perak dan Satu Perunggu di Ajang SEA Games Thailand

Atlet Woodball Jepara Gondol Tiga Perak dan Satu Perunggu di Ajang SEA Games Thailand

Info Jateng   Olahraga
Pemprov Jateng Dukung Penguatan Pendidikan Perguruan Tinggi Sebesar Rp16,6 Miliar

Pemprov Jateng Dukung Penguatan Pendidikan Perguruan Tinggi Sebesar Rp16,6 Miliar

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Dukung Keandalan Listrik dan Energi Terbarukan, KITB Ajukan Rekomendasi ke Gubernur Jateng

Dukung Keandalan Listrik dan Energi Terbarukan, KITB Ajukan Rekomendasi ke Gubernur Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Investasi
Sekda Jateng Pastikan Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal

Sekda Jateng Pastikan Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
GOR Pesantenan Diresmikan, Siap Jadi Pusat Olahraga dan Budaya Kabupaten Pati

GOR Pesantenan Diresmikan, Siap Jadi Pusat Olahraga dan Budaya Kabupaten Pati

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus   Olahraga   Pemerintahan
Jateng Akan Umumkan UMK Serentak, Catat Tanggalnya

Jateng Akan Umumkan UMK Serentak, Catat Tanggalnya

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Lion Air Siap Buka Rute Baru dari Solo dan Semarang

Lion Air Siap Buka Rute Baru dari Solo dan Semarang

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
KIP Apresiasi Komitmen Gubernur Luthfi terhadap Keterbukaan Informasi di Jateng

KIP Apresiasi Komitmen Gubernur Luthfi terhadap Keterbukaan Informasi di Jateng

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Wagub Jateng: KH Raden Asnawi Sosok yang Mampu Warnai Kehidupan Spiritual di Kudus

Wagub Jateng: KH Raden Asnawi Sosok yang Mampu Warnai Kehidupan Spiritual di Kudus

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Sudut Pandang
Satpol PP Jepara dan Tim Gabungan Lanjutkan Operasi Rokok Ilegal

Satpol PP Jepara dan Tim Gabungan Lanjutkan Operasi Rokok Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X