Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya penyelarasan proses rekrutmen hingga pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jateng. Ia meminta Dinas Ketenagakerjaan menyiapkan role model pendampingan dan pelatihan bagi PMI.
“Perlu sinergi mulai dari rekrutmen hingga keberangkatan, agar pekerja migran kita benar-benar menjadi pahlawan devisa,” kata Luthfi saat menerima kunjungan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, Selasa 15 April 2025.
Data 2024 mencatat sebanyak 66.611 PMI berasal dari Jateng. Sembilan kabupaten menjadi penyumbang terbanyak, di antaranya Cilacap, Pati, Brebes, dan Banyumas. Negara tujuan dominan meliputi Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.
Luthfi menekankan pentingnya perlindungan dan pengawasan agar tidak ada penipuan atau penyimpangan selama proses penempatan.
Sementara itu, Menteri Abdul Kadir Karding menambahkan, konsolidasi ini untuk mendorong pengiriman PMI berkemampuan menengah ke atas. Menurutnya, PMI bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga transfer keterampilan.
Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi agar masyarakat berangkat secara legal dan prosedural, mengingat mayoritas kasus kekerasan dan human trafficking menimpa mereka yang berangkat lewat jalur nonresmi. (one/redaksi)