Pati, Infojateng.id – Dinamika di tubuh DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pati mencuat setelah adanya pergantian kepemimpinan di tengah masa jabatan periode 2021–2026. Sosok baru yang dipercaya untuk memegang tongkat estafet kepemimpinan adalah N. M. Saifur Rizal, seorang tokoh muda yang menyebut dirinya bukan orang baru dalam lingkungan PKB.
Keputusan ini sempat mengejutkan sebagian kalangan. Munculnya nama Rizal dinilai oleh sebagian pihak sebagai hal yang mendadak. Namun, pria yang kini mengasuh Pondok Pesantren Hajroh Basyir itu menegaskan bahwa dirinya telah lama berproses di dalam struktur partai.
“Saya ini kader lama. Pernah jadi wakil ketua dan aktif sejak lama. Hanya mungkin tidak semua tahu riwayat keterlibatan saya,” ujarnya.
Rizal menempuh pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar, Mesir, dan kembali ke tanah air pada 2016. Sejak saat itu, ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, sekaligus tetap membangun jejaring politiknya di internal PKB.
Terkait proses pergantian ketua DPC, Rizal menyebut bahwa semua mekanisme berjalan sesuai aturan organisasi. Ia menjelaskan, keputusan tersebut tidak serta-merta, tetapi melalui evaluasi internal oleh Tim Penilai dan Pengawasan (TPP) partai.
“Di partai, semua ada mekanismenya. Kalau ada perubahan posisi, pasti berdasar hasil evaluasi, monitoring, dan laporan organisasi,” jelasnya.
Sebagai tokoh muda dengan latar belakang santri dan pendidikan internasional, Rizal kini mengemban amanah baru yang tentu tak ringan. Namun dengan modal pengalaman dan pemahaman struktural yang ia miliki, ia berharap dapat membawa PKB Pati menjadi lebih solid dan progresif.
“Ini adalah amanah. Saya akan jalankan dengan semangat kolektif dan membuka ruang dialog dengan semua elemen,” tambahnya.
Meski pergantian ini masih menyisakan tanya bagi sebagian kalangan, Rizal meyakini bahwa ke depan, tantangan partai akan lebih besar dan membutuhkan sinergi kuat antara kader, struktur, dan basis akar rumput. (san/redaksi)