Batang, infojateng.id – PT Bhimasena Power Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang melalui program tanggung jawab sosial perusahaan dengan meraih tiga penghargaan bergengsi Corporate Social Responsibility dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Awards 2025.
Program tersebut diselenggarakan oleh Kemendes PDT bersama Indonesian Social Sustainability Forum (Forum Keberlanjutan Sosial Indonesia) di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (1/10/2025) malam.
Penilaian yang dilakukan kepada 104 perusahaan yang mengikuti ajang yang kompetitif ini meliputi tahapan penilaian dokumen, presentasi program dan verifikasi ke area program CSR.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, tiga program CSR PT Bhimasena Power Indonesia berhasil memperoleh penghargaan.
Ketiga program itu yakni Program Daerah Aliran Sungai (DAS) Lestari dan Keanekaragaman Hayati yang meraih kategori Silver, Program Pengembangan Koperasi yang juga meraih kategori Silver, dan Program Lahan Pengganti bagi petani di sekitar PLTU Batang yang meraih kategori Bronze.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengapresiasi kepada korporasi-korporasi milik negara maupun swasta yang sudah ikut serta berkontribusi nyata terhadap pembangunan desa-desa di Indonesia.
“Desa ini memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, yang mana Desa di sebut dalam Asta Cita ke-6 dalam pemerintahan Presiden Prabowo, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” jelas Yandri.
Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia Takahide Hori sangat mengapresiasi kinerja perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan atas kerjasama dan kolaborasi dalam berbagai program.
Sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan kontribusi kepada masyarakat di Kabupaten Batang.
“Melalui Program DAS Lestari dan Keanekaragaman Hayati, kami telah berupaya memulihkan dan menjaga ekosistem yang ada di hulu serta pesisir,” terangnya.
Hal itu dilakukan untuk menanggulangi potensi tanah longsor dan abrasi pantai, yaitu dengan menanam ribuan spesies pohon multifungsi, puluhan ribu mangrove, dan ribuan pohon pelindung, pemasangan rumah ikan buatan dan terumbu karang buatan.
Hasilnya, tidak hanya meningkatkan hasil perikanan masyarakat, tetapi juga meningkatkan penyerapan emisi gas rumah kaca di wilayah PLTU Batang.
“Selain itu, program pengembangan koperasi dan program lahan pengganti yang kami implementasikan juga telah memberikan dampak positif bagi penerima manfaat,” tandasnya.
Ia berharap, seluruh upaya ini dapat mewujudkan kemandirian masyarakat di Kabupaten Batang. (eko/redaksi)